ANTOLOGI PUISI MERAIH KEMENANGAN di HARI LEBARAN TAHUN 2022 Karya Guru SMA Negeri 1 Cepiring
Prakata
Puji syukur kami persembahkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya antologi puisi hasil menulis guru-guru SMA Negeri 1 Cepiring dapat terselesaikan dengan baik. Antologi puisi ini merupakan salah satu wujud nyata pengembangan menulis yang dilakukan guru-guru SMA N 1 Cepiring.Pengembangan menulis dalam rangka peningkatan budaya literasi yang merupakan langkah SMA N1 Cepiring untuk membudayakan literasi dilingkungan SMA N 1 Cepiring.
Kehadiran Meraih Kemenangan di Hari Lebaran tahun 2022, memberikan khasanah baru bagi guru.Hal ini dapat meningkatkan semangat menulis guru.Kemampuan guru dituntut tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu menciptakan karyanya sendiri.Hadirnya buku ini, semoga dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi semua pihak , khususnya bagi peserta didik.
Buku Meraih Kemenangan di Hari Lebaran tahun 2022, memang baru, namun saya yakin bahwa buku ini bisa membantu sekolah sebagai lembaga pengadaan bahan literasi sekolah.Buku ini bisa dijadikan literasi bagi anak di kelas.Mereka akan bangga bahwa guru-gurunya mampu menulis dan didokumentasikan dalam bentuk buku. Sehingga dengan buku ini menjadi contoh bagi peserta didik untuk mencontoh menciptakan puisi.
DAFTAR PUISI GURU SMA N 1 CEPIRING
- Pak M.Khusnin ........................... 4
- Bu Syariah ........................... 6
- Pak Winarno ........................... 8
- Pak Agung ........................... 10
- Bu Sudarti ........................... 12
- Bu Laili Amalia .......................... 14
- Bu Siti Eka Setiani ..................... 16
- Bu Dewi Ismi ........................... 18
- Bu Lia Rohmayanti .................... 20
- Bu Nety Wulandari ..................... 22
- Pak Ridwan .......................... 24
- Bu Masruroh .......................... 25
- Bu Habibah .......................... 27
- Bu Irma Susilowati..................... 29
- Adibatul Khusna ........................ 30
- Bu Eriska ............................ 33
- Bu Kartika Candra D.................. 34
- Pak Ahmad Dul Kodir ............... 36
- Bu Rulita Sari ........................... 38
- Bu Siti Zaenab .......................... 40
- Pak Zainut ............................ 42
- Bu Siti Aliyah ............................ 44
- Bu Meilita ............................ 45
- Bu Endang Ratri......................... 47
- Pak Hery ............................. 48
- Bu Aufa ............................. 49
- Bu Sri Rejki ............................. 51
- Bu Lilik Desy ............................. 53
- Bu Indah ............................ 55
- Pak Nurudin ............................. 56
- Pak Diar Ary ............................. 57
- Pak Kasir ............................. 59
- Pak Muhlisin ............................. 60
FITRI DI AKHIR DUKA
Oleh M. Khusnin
Ufuk menjelang perang
Di garis pembatas tiang
Merapat tanpa halal
Membawa takbir Fitri menjelang
Dikala mentari membuka pagi
Dengan alunan tembang Ilahi
Menyusup di dinding-dinding hati
Satu bulan lamanya mencuci diri
Takbir menggema disudut-sudut jiwa
Menghapus dosa dalam raga
Dengan irama suka
Tatkala salam mengusir duka
Aku tak tahu entah kemana
Mungkinkah masih bisa bersua
Dan ada waktu Fitri menyapa
Di akhir doa pada yang kuasa
Kidung Rindu Ramadhan
Oleh M.Khusnin
Semilir angin mengusir sepiku
Bercerita Rindu Ramadhan yang syahdu
Tatapan alam menerpa hati yang basah
Membawa bulir-bulir kisah
Tentang jiwa yang penuh pasrah
Membelit raga dengan Rebah
Dalam alunan yang mendesah
Ramadhan berlalu tanpa henti
Tak sempat menengok kanan kiri
Aku ngejar tanpa pagari diri
Hanya iman yang mengiring hati
Rindu Ramadhan yang pergi.
Membawa Fajar fitri
Pada hari yang suci
Mengantar aku di tepi hari
Rindu Ramadhan yang telah pergi
Mungkinkah kembali di sisi pagi
Mengitari jiwa dan nurani
Aku yang mencari jati diri di antara puing-puing hari
Membuka pintu sembari bernyanyi walau sendiri
Mengabarkan cintaku yang pasti
Tiada Tuhan selain ilahi robbi
Aku yang masih mencari jati diri diantara butir-butir dosa
Hingga tak terbatas di dunia
Dan aku mencoba bersenandung dalam doa
Mengharap curahan ampunan yang kuasa
Saat senja menutup bahasaBahwa Fitri telah tiba
Di Saat Takbir Menggema
(Oleh Syariah)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Wa Lillahil Hamdu
Takbir menggema di angkasa
Membuat syahdu suasana
Engkau Maha Besar
Aku memuji Mu
Engkau Maha Suci
Kami selalu memuji Mu
Betapa kerdilnya kami
Betapa hinanya kami
Ya Allah Ya Robbi
Ampuni kami
Leburlah dosa-dosa kami
Terimalah ibadah kami di bulan yang suci
Dan seluruh ibadah yang sudah kami jalani
Tiba kami saatnya
Kami bergembira
Menebar kata maaf, penuh makna
Menuai rasa saling menyayangi antar sesama
Kendal, 12 Mei 2022
Terbanglah bersama doaku
(oleh Syariah)
Marhaban ya Ramadhan
Bulan suci telah mendatangi kami
Bahagia menyelimuti hati
Sebelum tamu Ramadhan pergi
Kedatanganmu selalu kunanti
Untuk merajut bahagia bersama
Untuk menebar wangi
Tali silaturrahmi
Waktu jua yang membatasi
Kebersamaan kita disini
Saatnya melepasmu kembali
Anakku….
Kepakkan sayapmu
Menuju medan karya
Demi negeri tercinta
Demi menjemput asa
Di sini kami berharap
Di sini kami berdoa
Terbanglah….
Terbanglah bersama doaku
Semarang, Bandara Ahmad Yani10 Mei 2022
Aku Coba Menguji KesabaranMu
Oleh: Wien
Pernah kuberpikir...
bahwa tidak mengenalMu bukanlah sebuah kesalahan
bahwa tidak mematuhiMu bukanlah kedurhakaan
bahwa meninggalkanMu adalah bukan sebuah kesesatan
....
Hari-hariku berlalu seperti biasa
nafas siang dan malampun tidak berbeda...
tak beda dengan rumput yang tumbuh liar di ladang tak bertuan...
tak beda dengan belalang yang tak mengenal kerabat
aku lahir hanya karena harus lahir...
aku hidup hanya karena harus hidup....
aku mati juga karena harus mati...
Tetapi yang kurasakan kemudian
hidup seperti tak berarti dan tak berarah
satu pelajaran yang mampu kupetik
bahwa sesuatu ada karena diciptakan oleh yang ada
dan ternyata bahwa hanya kasihMu
yang mampu memberiku arah dan tujuan hidup
...
Tuhan maafkanlah atas kelancanganku
mencoba menguji kesabaranMu.
Sekarang kubersimpuh di depan pintu ampunanMu
untuk sekadar berharap sehirup wangi surga.
Puisi yang Tak Usai Kutulis
oleh: Wien
Entah sudah berapa kata yang aku tulis pada kanvas langitMu
sekadar puisi pembawa doaku mengharap ridhaMu
Sebagai ikatan untuk meniti ajaran yang telah Engkau titipkan lewat Musa, Ibrahim, dan Muhammad.
setiap kali pula kata yang kutuang memburam, kabur, dan menghilang.
Aku kembali tersesat di ruang ruang dahaga, sesat, dan nikmat fana...
aku belum memahami segenap hakiki kebenaran atas kalamMu
aku belum mengerti seluruhnya esensi neraka dari firmanMu
Ya Rab....
jangan Engkau segera menutup pintu langit
berikan aku cukup waktu meuliskan kembali puisiku
walau tak pernah usai kutulis
biarlah cukup batin dan pikiranku selalu pada ajaranMu
LEBARAN 1
Apologis Rica-rica 4nj1n9
Jikalau T’kang Tembel Ban tahu yg sebenarnya
Jikalau kedai itu nggak bohong
Jikalau terbeli makanan favorit mu
InsyaAllah pesta haram, terjadi
Alhamdulillah, Allah
Masih berikan Hidayah
Masih beri Rahmat
Masih berikan Lindungan
Aku (maafkan kau) hanya tersenyum,
Saat kau bilang beli rica-rica
Di kedai itu
Bodohnya diriku,
selama ini tidak beri pengetahuan padamu
Aku maafkan kau lewat senyumku
(By Pak AGUNG)
LEBARAN 2
Lebaran p’tama tanpamu
16; 5; 2006
15; 1; 24
9; 7; 2021
Allaahu akbar,
Allaahu akbar,
laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar,
Allaahu akbar wa lillaahil-hamd
1 syawal 1443
Lebaran pertama tanpamu
Bisakah kubertahan
(BY Pak AGUNG)
Mari Saling Memaafkan
(oleh Sudarti)
Malam lebaran meski tiada bulan
Aku masih dapat melihat cahayaNya
Terpancar dari wajah-wajah bahagia
Wajah-wajah lugu yang luntur dari dosa
Senja mulai menampakkan teduh
Sinarnya di kaki langit
Di ujung dermaga jelas terlihat siluet sempurnya alam
Menjadikan seolah hendak kembali ke awal
Jejak-jejak khilaf didengungkan
Dari mulut-mulut yang dituduk dosa
Sembari berdentang taburan sujud
Di hadapan Sang Kuasa Bermaha Besar
Betapa indahnya lebaran
Bila kau bersedia memaafkan
Betapa cerianya lebaran bila kata indah penuh maaf kau ucapkan
Betapa hangatnya lebaran bila saling pengertian kau berikan
Betapa lengkapnya lebaran bila maafmu kudapatkan
Pantai Indrayanti
(oleh Sudarti)
Di Siang itu aku bersama keluargaku berjalan
Di pinggiran pantai Indrayanti yang indah
Pasir putih dan hangat yang menenangkan
Dari kaki ke seluruh tubuhku
Dengan air laut yang menghempas
Mencoba menarikku ke dalam keindahan pantai Indrayanti
Hari fitri kedua yang sangat indah
Hari fitri yang penuh dengan hembusan angin
Di pantai Indrayanti ini kuluahkan semua rasa senangku
Bersama anaku dan suamiku
Semuanya terasa senang dan damai
Akankah ini akan menjadi miliku seutuhnya?
Aku tak ingin semuanya berlalu
Aku ingin waktu berjalan lambat
Sehingga masih bisa berlama-lama
Bisa menikmati keindahan pantai Indrayanti
Taqarub
( Lia hanie)
Kapan saatnya kau butuh
pada Rabb kau patuh
Pahamkan ilmu Kalamullah kau sentuh
Sunnah Rasulullah jangan kau acuh
Tertawa padahal kurang
Bersedih kau tutupi senang
Berdosa kelihatan tenang
Tak sadar hidup tiada lapang
Apalah aku manusia biasa
Tiada lepas dari dosa
Senantiasa panjatkan doa
Agar terhindar dari siksa
Karena miskin ilmu agama
12 Mei 2022
Muhasabah
( Lia hanie)
Andai takut membuat tak sekedar bertaubat
Iman, takwa menjadi kuat
Amal ibadah selalu mengikat
Dengan Allah semakin dekat
Adakah manusia takut
Berilmupun tak patuh dan tak patut
Pada nafsu dunia terhanyut
Tak sadar hidup semakin kusut
Di hari yang Fitri ini
Marilah kita mensyukuri
Berkah nikmat kembali suci
Dengan senantiasa memperbaiki diri
Agar hidup mendapat ridho ilahi
Kembali ke Fitrah
(Siti Eka)
Manusia …
Ketika Tuhan mencipta kita sebagai manusia
Ketika kita dicipta sebagai hamba
Hamba yang berusaha menjalankan perintah-Nya
Dan hamba yang penuh dosa
Sungguh hamba merasa penuh dosa
Masa … Masa demi masa
Berlalu tanpa rasa Tanpa sadar akan dosa
Sungguh tanpa terasa Hamba melewati masa
Dan terbuai dengan gelimangnya Gelimang dalam dunia
Ingin rasa … Rasa ingin menghapus dosa
Banyak dosa yang membuat hidup hampa
Tanpa bahagia dirasa Sesak di dada
Ingin hati menghapusnya
Segala noda Noda di jiwa
Kembali ke fitrah …
Kembali ke fitrah adalah pilihan
Kembali ke fitrah adalah keinginan
Keinginan setiap hamba
Memaafkan dan Kemenangan
(Siti Eka)
Tatkala lidah menggores hati Hati tersayat, dan perih
Ingin hati menyimpan luka Karena lara yang dirasa
Kata maaf yang selalu dinanti Namun maaf tak kunjung dibagi
Ego dihati seakan merajai Emosi menjadi memori abadi
Air mata mendera tiada henti Memohon, bersujud kepada sang illahi
Dzat yang maha mengasihi Tanpa melihat satupun dosa dalam diri
Kata maaf yang selalu dinanti Bukanlah jawaban dari setiap lara
Karena sesungguhnya memaafkan adalah jawabnya
Sesungguhnya memaafkan lebih berharga
Sesungguhnya memaafkan lebih mulia
Dihari kemenangan ini
Hamba menutup segala luka
Hamba menghapus segala lara
Menyeka air mata yang mendera
Kemenangan yang sejatinya
Bermakna memaaf kepada sesama
Memberi maaf pada setiap luka
SELAMAT
(oleh: Dewi Ismi Maulida)
Lalu lalang kendaraan
Hingar bingar dengan pelukan
Satu dua anak mengawal ibunya
Tertawa mereka saat saku mulai menyala
Dunia yang kembali ramai
Dua tahun bersahabat dengan gawai
Hangat kembali menyapa
Meski beberapa yang lain menyimpan duka
Selamat untuk kita semua
Menghirup udara nikmat paling terasa
Penutup muka mulai ditanggalkan
Cerita semakin jelas didengarkan
LIBUR LEBARAN
(Oleh: Dewi Ismi Maulida)
Lusa hari keringat sudah mengguyur
Tumpukan kain digelar satu persatu
Tangan sigap menyapu debu
Sampai kawan tak jadi bertemu
Debar jantung mulai terasa
Lekukan senyum mengias muka
Rona merah seperti jatuh cinta
Setelah sebulan menahan dahaga
Oh ternyata pagi hari kemenangan
Tangis wanita terdengar pelan
Mukena baru nganggur tersimpan
Tertinggal dia dipagi lebaran
IDUL FITRI
(Lia Rohmayanti)
Hari yang fitri mulai menyapa
Gemuruh takbir mulai menggema
Tiada yang lebih bermakna
Maaf kepada sesama
Betapa indahnya hari lebaran
Tiada lagi amarah yang tertahan
Tiada lagi sikap yang menyakitkan
Dengan maaf yang diucapkan
Hari yang fitri ini
Menyambung silaturahmi yang sempat terhenti
Syukur pada Illahi Rabbi
Berharap bisa bertemu idul fitri kembali
TAK LAGI SAMA
(Lia Rohmayanti)
Bu,
ramadhan telah berlalu
Idul fitri kan datang menyapamu
Di hari yang fitri ku ingin bersimpuh
Meminta maaf padamu
Suara takbir menggema
Namun kau tak lagi mendengarnya
Opor yang ada di meja
Bu apa kau tau bagaimana rasanya?
Kini sangat berbeda
Tak kuduga, menetes air mataku
Teringat selalu bisikan doamu
Nasehat dan petuahmu
Yang selalu kau bisikkan di telingaku
Pun dekap kasih sayangmu
Bu,
Singkatnya aku rindu
Pada engkau yang kembali pada Penciptamu
Semoga Allah mengampuni dosa yang berlalu
Menerima amal ibadahmu
Idul Fitri
( Netty Wulandari)
Sebulan dalam perjuangan
Berlatih dan memperbaiki diri
Dengan penuh kesungguhan hati
Mendekat kepada Illahi
Ya Rabb
Ampuni hamba yang penuh dosa ini
Ampuni hamba yang lalai dengan perintahku
Ampuni hamba yang tidak patuh pada -Mu
Semoga di hari yang Fitri ini
Hamba menjadi hamba yang baru
Hamba yang kembali bersih
Dan menjadi hamba yang lebih baik
Aaamiin
1 Syawal
Hari Besar
Hari Kemenangan
Seluruh umat muslim bersuka cita menyambutnya
Penuh momentum keberkahan
Perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di Medan jihad Ramadhan
Saling bermaafan
Kembali Fitri
Kembali Suci
Lebaranku, Kemenanganku
Karya : Ahmad Afif Ridwan
(Di sudut Ruang Gembira)
Debut takbir menggema
Sayut suara bedug bersahutan di penjuru dunia
Kicauan burung di Hari raya
Menggetarkan dada setiap pendengarnya
Mentari pagi menyapa
Derap jalan insan manusia
Tersenyum lebar sembari bercengkerama
Syukur dan bahagia menyelimuti raut muka
Ibadah dua rakaat setahun sekali
Setelah genap melewati bulan yang suci
Semua insan menyambut hari nan fitri
Dosapun kembali ke Illahi Rabbi
Terucap kata maaf dari dalam lubuk hati
Teringat khilaf dari dalam diri
Hamba yang penuh iri dan dengki
Terhapuskan diri menjadi fitri dan suci
Bulan nan fitri
(Masruroh)
Temaram lampu malam
Menghiasi bulan nan suci ini
Alunan suara menyanjungkan asma Allah
Menyemarakkan bulan penuh ampunan ini
Alam pun bersuka cita menyambut hari kemenangan
Mengharap ampunan dari sang pencipta
Manusia saling memaafkan
Berharap kembai fitrah
Tuhan,,,
Jika aku boleh meminta
Panjangkanlah usiaku
Kuatkanlah imanku
Pertemukanlah aku dengan hari nan fitri kembali.
Terimalah taubatku
(Masruroh)
Hamba adalah manusia biasa
Insan yang penuh dosa
Banyak kewajiban hamba tinggalkan
Demi mengejar duniawai belaka
Bahkan kata syukur pun tak sanggup hamba ucapkan
Seiring berkumandangnya suara takbir
Tanda dibukanya pintu ampunan
Di keheningan malam
Di dalam sujudku
Hamba tengadahkan tangan
Berdoa dengan kesungguhan hati
Mengharap ridho dan ampunan Mu
Mengharap hidayah Mu
Kemenangan Idul Fitri
(Habibah)
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Allah maha besar, Tiada tuhan selain Allah.
Allah maha besar, Segala puji bagi-Nya.
Suara-suara takbir menggema diiringi beduk
Alam raya memuji keanggungan-Mu
Ku lantunkan takbir dengan penuh suka cita
Tuk meraih kemenangan di hari lebaran
Sucikan diri di hari nan fitri
Maafkan lisan yang tidak terjaga
Maafkan tingkah laku yang tidak berkenan
Selamat hari Raya Idul Fitri
Idul fitri
(Khabibah)
Hadirmu,,,
Banyak dinantikan oleh umat manusia
Kedatanganmu,,,
Disambut hangat oleh semua muslim di dunia
Selamat datang hari raya idulfitri
Bulan kemenangan
Bulan nan suci
Bulan penuh ampunan
Mohon maaf lahir dan batin
Idul Fitri
(Irma Susilowati)
Beningkan hati dengan dzikir
Cerahkan jiwa dengan cinta
Lalui hari dengan senyum
Tetapkan langkah dengan syukur
Sucikan hati dengan permohonan maaf
Selamat hari Raya IduL Fitri
Taqobbalallahu Minna Wa Minkum
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mhn Maaf Lahir Batin
Di saat berkilau embun pagi
Dan merekah sinar mentari
Satu kupinta kepada ilaahi
Semoga jiwa kembali suci
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Bila masa sekarang
tidak menyilaukan
pandangan masa depan
Bila kesenangan sesaat
tidak membuat lupa
kebahagiaan jangka panjang
Pantaslah kita berbahagia atas jiwa
yang sehat dan dewasa
setelah sebulan dilatih
menahan diri dengan puasa.
Selamat Hari Lebaran
Mohon maaf segala kesalahan.
Lebaran
(Adibatul Khusna)
Selamat datang syawal
Selamat tinggal Ramadhan
Kedatangan membawa kebahagiaan
Dan kepergian akan mencipta kerinduan
Gema takbir bertalu-talu
Mengagungkan kebesaran Rabku
Hari kemenangan telah tiba
Dengan penuh suka cita
Semoga kembali fitri
Hidup senantiasa diberkahi
Dengan welas asih
Sang Illahi Robbi
Bunga di Hari Kemenangan
(Adibatul Khusna)
Bunga-bunga berjejer ditepi jalan
Dan janur mulai diburu
Pertanda waktu bahagia akan datang
Waktu kemenangan
Takbir berkumandang
Semua bersuka cita
Menyambut datangnya hari yang dinanti
Hari kemenangan
Menang
Ketika saling memaafkan
Melebur dosa diantara kita
Dengan merajut silaturrahmi
Fitriku Tanpamu
(oleh Eriska)
AllahuAkbar … AllahuAkbar …
Gema takbir telah tiba
Aroma masakan pun sudah ada
Pertanda kemenangan didepan mata
Tapi mengapa …
Mengapa hatiku hampa
Teringat senyummu telah tiada
Candamu pun kini sirna
Fitriku tanpamu …
Bagai hilang arahku
Memaafkan
(oleh Eriska)
Suara takbir berkumandang
Setelah berlomba dan berjuang
Ketika Ramadhan telah datang
Kembali dengan hati yang bersih
Penuh berkah dan kasih
Seperti kertas yang berwarna putih
Maka ijinkan untuk dimaafkan
Dan saling memaafkan
Di hari yang membahagiakan
MENANTI LEBARAN
(KARTIKA CANDRA DEWI )
Hari lebaran sangat dinanti
Hari yang penuh kemenangan
Bagi yang menyukuri
Banyak kesempatan berjumpa sodara
Luangkan waktu untuk bersua
Niatkan hati untuk saling memaafkan
Tulus ikhlas menerima
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf lahir dan batin
RAMADHAN TELAH TIBA
(Kartika Candra Dewi )
Berdoa bertemu kembali di bulan Ramadhan
Bersiap-siap menyambutnya
Dapat menikmati ibadah bulan puasa
Memperbanyak ibadah di bulan suci
Berusaha khusu untuk mencapainya
Berharap ibadahnya tidak sia-sia
Dapat mencapai kesucian diri
Untuk mengharapkan ridhoNYA
Hidup Sesaat
Oleh: ADK
Hidup ibarat roda kehidupan
Putar kadang di bawah kadang di atas
Putaran itu harus manfaat dan nyaman
Jangan lupa dengan yang Di atas
Putaran hidup selalu bertahap
Insan kadang lupa dan terlena
Maka hidup selalu berharap
Hingga insan hidup bijaksana
Insan segar perlu siraman hati
Yang menjadikan selalu taat
Selalu mencapai tujuan yang dinanti
Tidak akan selalu tersesat
Dekat dengan sesama dan setia kawan
Yang mewarnai kehidupan dunia akhirat
Pelihara hubungan kawan dan kekerabatan
Hingga hidup akan menjadi bermanfaat
Lailatur Qadar
Oleh: ADK
Aku adalah aku
Aku bukan kamu yang dibayangkan
Kamupun bukan aku yang selalu ditunggu
Namun, kedatanganku selalu dirindukan
Kutunggu-tunggu dari malam sampai siang
Saat-saat selalu kunantikan tiba
Juga dinantikan banyak insan
Insanpun mendapatkan kelipatan luar biasa
Datangnya pun hanya satu tahun sekali
Maka insang pun penasaran
Kapankah datang selalu kunanti
Biar hati tenang dan bijaksana
Ya Robbi, temukan hamba ini
Selalu setia menunggunya datang
Hingga malam pu selalu dimengerti
Mengerti akan datangnya yang dinantikan
LAILATUL QODAR
Karya : Rulita Sari , S.Pd
Malam kebaikan dari seribu bulan
Ya itulah lailatul qodar …
Engkau hanya ada di bulan Romadhon
Tetapi tidak ada satu orangpun tau kapan engkau dating
Angin berhembus dengan tenangnya
Suasana alam yang begitu terang
Suasana yang tidak menandakan mendung
Seakan tahu akan hadir mu untuk orang yang tawadu’
Pada malam ganjil engkau datang
Akankah aku dapat ya Rob …
Keiklasan beribadah untuk selalu menginggat engkau ya Rob
Yang maha tahu dan maha pengampun
GEMA TAKBIR
Karya : Rulita Sari , S.Pd
Takbir telah berkumandang
Menandai berakhirnya bulan Romadhon
Satu bulan sudah nafsu itu terbelenggu
Berganti hari kemenangan nan fitri
Allahu Akbar 3x walillahilham
Hati selalu bertakbir menyambut kemenangan
Kaki segera melangkah tuk mengelar sajadah
Tunaikan sholat Idul fitri atas kemenangan ini
Akupun bersujut mohon ampunan
Maafkan aku ibu ….
Maafkan aku suamiku ….
Dan tak terasa air mata ini menetes berjatuhan
Wahai hari nan fitri ….
Hilangkan semua rasa dendam
Hilangan semua rasa amarah
Kita sambut hari nan fitri dengan penuh keikhlasan
HARI NAN FITRI
(Siti Zaenab)
TAKBIR BERKUMANDANG MENGALUN-ALUN TANDA HARI RAYA TELAH TIBA
BEDUG TERDENGAR MERDU DISAMBUT SUKACITA TIADA TERKIRA
SEMUA ORANG BERSUKACITA MENYAMBUT DATANGNYA HARI RAYA
TAK PEDULI TUA, MUDA, MISKIN ATAUPUN KAYA
SEMUA SALING MEMINTA MAAF
SEMUA SALING MEMBERI MAAF
HARI INI SEMUA MERASA MEMPUNYAI SALAH
BAHKAN KEPADA ORANG YANG TAK PERNAH BERSUA
MEMINTA MAAF MERUPAKAN SESUATU YANG DILAKUKAN
DAN BERHARAP DIMAAFKAN ADALAH SESUATU YANG DIINGINKAN
Ramadhan Yang Dinanti
Oleh : Zainut Tauhid
Senja telah datang
Petani pulang dari pematang
Anak-anak berjalan ke surau
Berjalan sambil bersendau gurau
Waktu telah tiba
Ramadhan disambut gembira
Surau penuh suka cita
Jamaah menjalankan ibadah dengan tertata
Hingga satu bulan nanti
Kita menjalankan ibadah dengan senang hati
Lisan dan hati dijaga dengan mawas diri
Semoga senantiasa terjaga dari iri dan dengki
Sampai menjelang hari kemenangan nanti
Lebaran Syawal 1443 H
Oleh : Zainut Tauhid
Suara takbir berkumandang
Seperti irama yang berdendang
Tidak terasa telah tiba saatnya
Kita akan merayakan hari bahagia
Anak-anak berlalu lalang
Bertakbir dan begadang
Masjid penuh dengan orang
Zakat pun siap disampaika
Waktu telah tiba
Saatnya kita bermaafan tuk melebur dosa
Dengan orang tua dan sanak saudara
Hati gembira serta silaturrahmi pun terjaga
PULANG KAMPUNG
Pulang Kampung itu exotic
Perjuangan yang luar biasa
Mengumpulkan bekal
Rela berdesak-desakan
Rela berpanas-panasan
Bahkan rela melawan jarak yang tak terhitung…
Namun….
Terbayang sejuta keindahan
Keluarga yang hangat
Sanak saudara yang guyup
Tetangga yang ramah dan sumringah
Teman masa kecil yang menyenangkan
Hidangan kuliner yang bikin ngiler
Jajanan lebaran yang seragam
Dan angpow yang di tunggu-tunggu….
By: AliyahPrast
Kapang
dening Meilita Suryawati
Surya wus sumlethek ing sisih wetan
Manuk sarwa riwa-riwi mubeng jumantara
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Nandhakake iki dina kang suci
Cahya katon sumringah manah uga bungah
Endahing alam njangkepi kahanan fitri iki
Praptaning para umat Islam ing Masjid
Ibadah setaun pisan kang tansah dikangeni
Rame-rame padha ujung sungkem ing kaluwarga
Imbuh arta tehaer marang ponakan
Ndadekake riyadi tambah gayeng
Gusti, matur nuwun kangge dinten niki
Fitri kang Suci
dening Meilita Suryawati
Mapag sasi suci jalma sajagad
Ewon rasa kang gumulung sajroning manah
Ilang sirna sanalika nindakake pasa
Lila legawa kanthi ikhlas meper hawa nepsu
Ibadah wajib kang tansah dikangeni umat islam
Tandha taating manungsa marang Gustine
Amrih bisa sampurna madhep Kang Maha Kuwasa
Swara takbir keprungu ing saambaning jumantara
Ucap syukur alhamdulillah
Riyadi wus tumeka
Yayah wibi wayah buyut kumpul nglumpuk
Anetepi tradhisi umat kang wus suci
Wulan silaturahmi kang agung pangaksami
Aweh pangapura kanggo nglebur dosa
Trah kaluwarga sami sungkem manunggal
Idul Fitri kang tansah rumeksa ing ati
Menyambut Lebaran
(Endang Ratri)
Sinar mentari kian meredup
Angin berhembus sepoi-sepoi
Hati gembira siap menyambut
Ceria bersama di hari nan suci
Rembulan mengintip serasa menggoda
Kemilau bintang jauh di angkasa
Puji syukur tiada terkira
Kita merayakan lebaran bersama-sama
Kicau burung bernyanyi-nyanyi
Terdengar merdu didalam sukma
Mari kita nantikan hari Idul Fitri
Membuang jauh segala duka
Malam indah malam penuh kemenangan
(Pak Hery)
Suara gema takbir berkumandang
Terdengar diberbagai pelosok penjuru desa
Dimana sanak saudara berkumpul dan datang
Tak lain hanya untuk saling maaf memaafkan dari segala salah dan dosa
Gemebyar kembang api yang terpancar dilangit
Mewarnai malam yang penuh dengan kemengangan
Menggambarkan berjuta makna dan arti dalam hidup ini
Gumpalan- gumpalan awan tipis tersimpan banyak cerita yang indah
Ya allah… bersama dengan suara takbir ini ampunilah dosa kami
Kembalikanlah kami kesuci dan fitri lagi
Tiga puluh hari berpuasa, menahan lapar, haus dan juga hawa nafsu
Kini telah tiba malam indah penuh kemenangan
Malam indah dimana penuh dengan suara gema takbir dan kata maaf
LEBARAN
(Bu Aufa)
Bulan Ramadhan sudah berlalu
Sungguh masih banyak ujian yang harus kuhadapi
Tetaplah tenang dan mawas diri
Bersyukur atas segala yang Allah berikan
Sampai pada hari kemenangan ini
Walau raga kita tak dapat berjumpa
Dan tangan tak dapat berjabat
Saya haturkan beribu kata maaf
Dengan saling memaafkan meskipun lewat whatshap
Setulus dari dalam hati
Selamat Hari Raya Idul fitri
Semoga tak ada lagi jarak di kemudian hari
KETIKA JATUH CINTA
(Bu Aufa)
Ketika Jatuh cinta pertama kali
Dunia serasa milik berdua
Ketika jatuh cinta kedua kali
Aku sudah duduk di semester dua
Aku mulai mengerti cinta saja tidak cukup
Untuk tetap dapat hidup
Ketika aku jatuh cinta yang ke tiga kali
Aku sudah punya anak tiga
Dan mungkin nanti …
Ketika aku jatuh cinta yang keempat kalinya
Aku sudah di surga
Selamat hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin
Aku sayang suamiku
Aku sayang anak anakku
TAKBIR
(Sri Rejeki)
Yang dinanti tlah tiba
Kumandang takbir bergema
Allah hu Akbar Allah hu Akbar Allah hu Akbar
gemuruh merinding menggetarkan jiwa raga
menggugah rasa syukur yang tak terkira
Allah hu Akbar Allah hu Akbar Allah hu Akbar
terucap terdengar menyelimuti hati dan rasa
rasa syukur bukan hanya terpendam dalam dada
wujudnyata berbagi kebahagian dengan sesama
taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya kariim
BAJU BARU
(Sri Rejeki)
ria tawa riang anak-anak begitu suka cita
dihari kemenangan setelah sebulan puasa
kilauan renda menghiasi baju baru beraneka warna
langkah kaki ke sanak keluarga pemandangan yang berbeda
uluk salam bersautan merdu berirama nada
senyum tawa jabat tangan bukti suasana bahagia
maaf memafkan terurai dalam rangkaian kata
“selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin, kami sekeluarga”
baju baru di Idul Fitri membawa suasana kemenangan dan bahagia
IDUL FITRI
(Lilik Desy)
SUARA TAKBIR TERDENGAR MERDU
TANDA RAMADHAN SUDAH BERLALU
DAN HARI KEMENANGAN TELAH DATANG
KESAMBUT DENGAN HATI SENANG
RAMAI SUARA CANDA TAWA DISETIAP RUMAH
JAUH DEKAT BERKUMPUL JADI SATU
KETUPAT OPOR MENJADI MENU ANDALAN
TIDAK LUPA BERBAGAI MAKANAN TERSAJI DIMEJA
INDAHNYA HARI NAN FITRI
SALING BERMAAFAN DAN DAMAI
PENUH KEBAHAGIAAN DAN KESUCIAN
Suara takbir
(Lilik Desy)
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Suara takbir berkumandang
Menandakan Hari Kemenangan telah tiba
Langit Pagi yang cerah dan benderang
Menandakan Hati yang Gembira
Jika tangan tak bias berjabat
Dan salah kata melukai hati
Dengan ketulusan hati
Memohon Maaf segala khilaf Lahir dan Batin
HARI KEMENANGAN
(Bu Indah)
Idul Fitri….
Kebersamaan yang diharapkan setiap insan
Idul Fitri….
Saling maaf memaafkan dengan tulus
Idul Fitri….
Cahaya kemenangan yang amat ditunggu setiap umat muslim
Detik, Jam, Hari, Bulan, Tahun terlewati silih berganti
Susah, senang, amarah dan berbagai masalah
Silih berganti cobaan dating tanpa permisi
Lantunan gema takbir begitu terdengar
Bersimpuh sujud dikaki Ayah Bunda…
Begitu banyak salah dan dosa
Semoga tahun mendatang
Kita bisa menjumpai kembali
Tahun kemenangan nan suci
Indahnya Idul Fitri
(M.Nurudin)
Suara Alunan Takbir telah berkumandang
Hari kemenangan telah tiba
Setelah satu bulan kita berpuasa
Menahan lapar dan dahaga
Kini tiba saatnya . . . . .
Kita merayakan hari kemenangan
Mensucikan diri dengan penuh keikhlasan hati
Menghaturkan segala maaf untuk menghilangkan rasa benci
Indahnya hari raya idul fitri
Kita sambut dengan senang hati
Saling memberikan ma’af dengan sepenuh hati
Dan berharap ampunan dari sang Illahi
CAT
0leh : Diar Ary Yulianto, S. Pd
Merah adalah warna
Kuning adalah warna
Biru adalah warna
Hitam dan putih
melengkapi warna Perpaduannya
selalu mengingatkanku kepada-Nya
SENI
Oleh : Diar Ary Yulianto, S. Pd
Seni itu kencing
Seni itu penting
Seni adalah keindahan
Seni adalah kesabaran
Dengan seni kita bisa hidup
Dengan seni kita tau apa itu hidup
Melalui seni kita tau makna hidup
Melalui seni kita tau tujuan hidup
Lebaran 1443 H
(kasir Santoso)
Lebaran telah tiba
Gegap gempita semuanya
Hadir....
Dihatiku.....
Apakah dihatimu hadir?
Dan apakah kita akan ketemu lagi
Dilebaran 1444 yang akan datang?
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
ADA
( oleh : Lie Sheen)
Apakah dia ada ?
Kapan dia ada ?
Apakah kata ada itu ada kalau dia tidak ada ?
Dia ada sebelum kata ada itu ada
Kata ada itu ada karena dia ada
Dia ada bukan karena ada kata ada
Dia akan tetap ada walau kata ada sudah tidak ada
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini