Menuju Kurikulum Merdeka, SMAN 1 Cepiring Adakan Pelatihan
Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Dalam upaya merespon kondisi pendidikan yang masih dalam suasana pandemik dan menyikapi program pemerintah melalui kemendikbudristek, SMAN 1 Cepiring mencoba mempersiapkan keterlibatannya.
Ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya workshop internal yang diprakarsai waka kurikulum yang diikuti seluruh dewan guru berupa blended learning. Kegiatan pertama dilaksanakan pada Jumat 4 Maret 2022. Para guru langsung diajak mengaplikasikan hasil paparan waka kurikulum Katsir Santoso W.,S.Pd.,M.Si dengan membagi 2 kelompok yang masing-masing didampingi staf kurikulum, Agung Wardhono, S.Pd dan Zainut Tauhid, S.Pd. Meski sejatinya diberi waktu 2 jam untuk praktek langsung dengan aplikasi tersebut, namun pendampingan tetap dilaksanakan sampai peserta paham dan bisa menggunakannya.
“Opsi pemerintah bisa kita laksanakan di tahun pelajaran 2022/2023. Sambil berproses tentunya” terang waka kurikulum Katsir Santoso di sela pemaparan materi.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini