Karya Tulis Guru: PTK, oleh Akhmad Soleh, S.EI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI PADA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPIRING
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun oleh :
AKHMAD SOLEH, S.EI |
Disusun Oleh : Akhmad Soleh, S.EI
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 CEPIRING
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022
i
LEMBAR VERIFIKASI PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Perpaduan Metode Ceramah dan Diskusi pada Kelass X SMA Negeri 1 Cepiring Tahun Pelajaran 2021/2022”, telah diverifikasi oleh Kepala Sekolah.
Waka Bidang Kurikulum Kendal, 15 November 2021
Guru Mata Pelajaran
Kasir Santoso Widodo, S.Pd, M.Pd Akhmad Soleh, S.EI
NIP. 19770602 200501 1 007 NIP.
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Cepiring
EUSTASIA CHRISTINE M., S.Pd, M.Pd
NIP. 196403291987032008
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Cepiring, menerangkan sebenarnya bahwa:
Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas berjudul:
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Perpaduan Metode Ceramah dan Diskusi pada Kelas X SMA Negeri 1 Cepiring Tahun Pelajaran 2021/2022”
Benar sudah didokumentasikan/dipublikasikan di Perpustakaan Sekolah sebanyak 1 (satu) eksemplar.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Kepala Sekolah
EUSTASIA CHRISTINE M., S.Pd, M.Pd NIP. 196403291987032008
|
Kendal, 12 Januari 2022 Kepala Perpustakaan
Drs. MUHLISIN NIP. 19650302 200003 1 005
|
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI PADA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPIRING
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022
( PTK Pembelajaran Kegiatan Ekonomi Kelas X SMA NEGERI 1 CEPIRING)
Akhmad Soleh, S.EI
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cepiring bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama ini yaitu guru menerangkan materi pelajaran dan murid hanya mendengarkan sambil mencatat. Pada ulangan harian kelas X, nilai ulangan harian yang paling rendah adalah pada materi kegiatan ekonomi. Melihat hasil belajar peserta didik yang masih rendah maka perlu adanya penggunaan metode yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Cepiring pada materi kegiatan ekonomi dan meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar di kelas dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring yang berjumlah 36 peserta didik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Kegiatan setiap siklus dalam penelitian meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yaitu metode tes (dengan pilihan ganda) dan metode non tes (observasi dan dokumentasi).
Hasil penelitian ini diperoleh presentase aktivitas peserta didik pada pembelajaran siklus I dengan kategori baik (70%) dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik (87,5%). Persentase aktivitas guru pada pembelajaran siklus I yaitu dengan kategori baik (71%) dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik (92%). Rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 70 dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 72% dan pada siklus II rata- rata kelas meningkat menjadi 85 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 91,6%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada kelas dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan aktivitas peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan guru tentang penggunaan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi,serta digunakan dalam pembelajaran selanjutnya.
Kata Kunci : Hasil belajar, perpaduan ceramah dan diskusi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan dan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi melalui Perpaduan Metode Ceramah dan Diskusi pada Kelas X SMA Negeri 1 Cepiring Tahun Pelajaran 2021/ 2022” dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi semua umat, yang kita nantikan syafa’atnya di hari kimat kelak dan semoga kita diistiqomahkan menjalankan Sunnah-sunnah beliau.
PTK ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melaui perpaduan metode ceramah dan diskusi. Penulis menyadari bahwa dengan kemampuan terbatas, baik pengalaman ataupun pengetahuan yang dimiliki, PTK ini masih dikatakan belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Allah SWT atau segala rahmat dan hidayah-Nya yang dikaruniakan kepada penulis sehingga PTK ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
- Ibu Eustasia Christine M., S.Pd, M.Pd Selaku Kepala SMA Negeri 1 Cepiring yang telah memberikan izin penelitian.
- Kasir Santoso Widodo, S.Pd, M.Pd Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum yang telah memberikan berbagai saran dan masukan.
- Bapak dan Ibu Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Cepiring yang telah memberikan berbagai macam bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.
- Peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
- Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan PTK ini hingga selesai.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan pihak-pihak terkait yang dengan ikhlas memberikan do’a, semangat, bantuan dan bimbingannya, Meskipun terdapat kekurangan, diharapkan PTK ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. amin.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Kendal, 18 Juli 2021
Penulis
Akhmad Sholeh, S.EI
NIP.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i LEMBAR VERIFIKASI PENELITIAN .................................................. ii SURAT KETERANGAN PUBLIKASI PERPUSTAKAAN................... iii ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
1.1 Pengertian Belajar ........................................................... 8
1.2 Ciri-ciri Belajar................................................................ 9
|
3.1 Metode Pembelajaran Ceramah....................................... |
13 |
4.1 Metode Pembelajaran Diskusi ......................................... |
14 |
|
B. Kajian Peneliti Terdahulu ..................................................... |
16 |
|
C. Kerangka berpikir ................................................................. |
17 |
|
D. Hipotesis ................................................................................ |
19 |
|
BAB III |
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .......................................................... |
20 |
|
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. |
20 |
|
C. Lokasi ................................................................................... |
22 |
|
D. Prosedur Penelitian................................................................ |
22 |
|
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... |
27 |
|
F. Teknik Analisis Data............................................................. |
28 |
BAB IV |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Tempat Penelitian ....................................................... |
29 |
|
B. Hasil Penelitian Siklus I ........................................................ |
31 |
|
C. Hasil Penelitian Siklus II....................................................... |
40 |
|
D. Pembahasan .......................................................................... |
49 |
BAB V |
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... |
53 |
|
B. Saran...................................................................................... |
54 |
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 55
LAMPIRAN.................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus I.................................... 35
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Pendidik Siklus I.......................................... 36
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siklus I......................................................................... 39
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus II.................................. 44
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Pendidik Siklus II......................................... 46
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siklus II........................................................................ 48
Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Siklus I dan Siklus II dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi.......................................................................................... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran........................................................................... 18
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan................................................................ 26
x
DAFTAR LAMPIRAN
- Lampiran Siklus I
- Lampiran Siklus II
- Lampiran Daftar Peserta Didik
- Lampiran Daftar Nama Kelompok Siklus I
- Lampiran Daftar Nama Kelompok Siklus II
- Lampiran Daftar Nilai Siklus I
- Lampiran Daftar Nilai Siklus II
- Lampiran Gambar Kegiatan Pembelajaran
BAB 1 PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Materi kegiatan ekonomi merupakan salah satu materi yang pada hakikatnya menelaah masyarakat untuk memperoleh pengertian tentang cara-cara manusia hidup dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan. Materi kegiatan ekonomi memegang peranan yang cukup penting dalam keberhasilan pengembangan sumber daya manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan pelajaran materi kegiatan ekonomi pada intinya adalah kompetensi penggunaan konsep-konsep ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan sasaran utama dalam proses pembelajaran materi kegiatan ekonomi. Karena dalam materi tersebut memerlukan pemahaman yang yang baik dan agar peserta didik dapat menerapkan teori tersebut di lapangan maka dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dalam meyampaikan mata pelajaran tersebut.
Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik. Pembelajaran harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan tersebut terlihat pemahaman peserta didik, penguasaan materi, dan prestasi peserta didik. Agar tujuan pembelajaran tercapai
yaitu dengan adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik dan peningkatan kualitas.
Dalam suatu proses pembelajaran di sekolah pendidik mempunyai peran yang sentral. Pendidik mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. Pendidik juga harus kreatif mengelola kelas, memacu keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Namun pada kenyataannya kondisi yang diterapkan belum terwujud. Proses pembelajaran yang ditemui masih menggunakan cara yang sifatnya monoton, yaitu dengan cara ceramah dan pemberian tugas kepada peserta didik dalam pembelajaran sehingga kurang dipahami oleh peserta didik yang mengakibatkan nilai yang diperoleh para peserta didik tidak seperti yang diharapkan.
Metode pembelajaran materi kegiatan ekonomi yang diperlukan saat ini adalah metode pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan penguasaan materi dan meningkatkan kreativitas peserta didik karena mata pelajaran ini sifatnya teoritis. Metode pembelajaran merupakan suatu komponen yang penting serta ikut ambil bagian dalam upaya meningkatkan keberhasilan pada proses belajar mengajar disekolah (Djamarah,2006:72), selain itu metode pembelajaran juga mempunyai kedudukan sebagai alat motivasi intrinsik, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan suatu pembelajaran.
SMA Negeri 1 Cepiring merupakan salah satu SMA Negeri yang ada di kota Kendal. Dasar penilaian terhadap hasil belajar peserta didik menggunakan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang telah ditetapkan sesuai dengan surat edaran dari Kepala Sekolah untuk mata pelajaran Ekonomi yaitu 75. Pencapaian hasil belajar peserta didik dalam materi ekonomi diartikan sebagai pencapaian formatif dan sumatif dalam bidang ekonomi secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar ekonomi sekolah. Hasil belajar materi ekonomi merupakan hasil belajar yang telah dicapai pada mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh pendidik Ekonomi.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cepiring, bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama ini yaitu pendidik menerangkan materi pelajaran dan murid hanya mendengarkan sambil mencatat. Pada tahun ajaran 2021/ 2022, kelas X terdapat 36 peserta didik. Dari hasil perolehan nilai bahwa kelas X tahun ajaran 2021/ 2022 masih ada peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). SMA Negeri 1 Cepiring menetapkan KKM untuk mata pelajaran Ekonomi adalah 75.
Melihat hasil belajar peserta didik yang masih rendah menunjukkan bahwa pemahaman peserta didik terhadap materi juga masih rendah, sehingga seorang pendidik yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran di dalam ruang kelas harus dapat menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dan perlu dicari pendekatan metode yang dapat menambah pemahaman peserta didik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. Pendidik sebagai komponen pengajar harus dapat memilih
penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode yang tepat dapat memperbesar minat belajar, meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dan meningkatkan hasil belajar.
Pada saat proses pembelajaran mata pelajaran Ekonomi materi kegiatan ekonomi bahwa dengan kurangnya perhatian yang ditunjukan dari kurang aktivnya peserta didik menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh pendidik, atau peserta didik kurang inisiaif bertanya apabila dikelas ada materi yang kurang jelas, hal tersebut terlihat pada pembalajaran yang terkesan satu arah tidak ada respon dari peserta didik. Hal ini dikarenakan pendidik lebih menggunakan metode yang kurang variatif yaitu ceramah, metode tersebut kegiatan belajar mengajarnya lebih terpusat kepada pendidik sebagai pemberi informasi dan lebih banyak menuntut keaktifan pendidik dari pada peserta didik. Metode ini akan mengakibatkan kejenuhan atau kebosanan kepada peserta didik jika digunakan terus menerus. Materi pelajaran yang dipelajari menjadi kurang bermakna dan mengakibatkan peserta didik kurang bisa mengembangkan belajarnya. Jika hal tersebut dibiarkan, maka akan berdampak pada kurang tertariknya peserta didik terhadap materi-materi pelajaran ekonomi yang berdampak pada pencapaian hasil belajar peserta didik menjadi kurang optimal.
Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tersebut salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, dengan metode yang tepat secara otomatis akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pendidik tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi pendidik sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian peserta didik. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PIPAS materi kegiatan ekonomi perlu ditempuh dengan berbagai cara. Menurut Sudjana (2009:97) kombinasi metode mengajar dua sampai tiga metode mengajar merupakan suatu keharusan dalam proses belajar mengajar.
Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif sederhana. Metode ini memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Keunggulan metode ini adalah optimalisasi kerjasama antar peserta didik. Dalam pembelajaran kooperatif salah satu metode yang dianggap sesuai adalah metode pembelajaran diskusi. Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk lebih berani mengungkapkan pendapatnya di depan kelas, menanggapi atau menyanggah pendapat teman, dan saling bekerja sama antar kelompok.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diteliti mengenai “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Kegiatan Ekonomi Melalui Perpaduan Metode Ceramah dan Metode Diskusi pada Kelas X SMA Negeri 1 Cepiring”.
- Rumusan Masalah
-
- Apakah dengan memadukan metode pembelajaran ceramah dengan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar materi ekonomi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring
- Apakah dengan memadukan metode pembelajaran ceramah dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada materi ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Cepiring
- Tujuan Penelitian
-
- Untuk mendeskripsikan perpaduan metode pembelajaran ceramah dengan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar materi ekonomi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring
- Untuk mendeskripsikan perpaduan metode ceramah dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada materi ekonomi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring
- Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut
- Bagi peserta didik
- Peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya dengan pembelajaran yang mandiri.
- Peserta didik dapat melatih kemampuannya mengemukakan pendapat.
- Peserta didik dapat belajar untuk menghargai pendapat orang lain.
- Bagi pendidik
- Menambah pengetahuan baru kepada pendidik mengenai metode pembelajaran
- Pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran diskusi untuk pembelajaran selanjutnya.
- Memberikan motivasi kepada pendidik untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi mengajar dan model pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga dapat meningkatkan mutu pengajaran kepada peserta didik
- Bagi sekolah
- Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
- Dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik
- Bagi peneliti
- Dapat menambah pengetahuan baru mengenai metode pembelajaran diskusi
- Dapat menerapkan model pembelajaran tersebut saat menjadi pendidik.
- Dapat membandingkan hasil penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya.
- Bagi pembaca
- Dapat menambah wawasan mengenai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar.
- Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
- Dapat menjadi bahan perbandingan penelitian sekarang dengan penelitian selanjutnya
BAB II LANDASAN TEORI
- Kajian Teori
1.1 Pengertian Belajar
Menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto (2010:84) dalam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan bahwa : “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnnya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)”.
Menurut Gagne dalam Agus (2011:2) belajar merupakan perubahan dispossisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Menurut Slavin dalam Anni (2009:82) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Djamarah dan Zain (2006:10) belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segala aspek organisme atau pribadi. Jadi, hakikat belajar adalah
perubahan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Menurut Skinner (dalam Dimyati, 2009:9) bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Oemar Hamalik (2009:154) menyatakan bahwa : “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah cirri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik di sekolah. di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan pendapat diatas, maka belajar dapat diartikan perubahan perilaku seorang individu yang akan meningkat menjadi baik. Teori tentang belajar ini dicantumkan karena penelitian ini merupakan pengamatan terhadap proses belajar peserta didik.
-
- Ciri-Ciri Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh peserta didik sendiri. peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Ciri-ciri belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:8) anatar lain:
-
-
- peserta didik ysng bertindak belajar atau pembelajar
- memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup
- proses internal pada diri pembelajar
- dapat belajar di sembarang tempat
- lama waktunya sepanjang hayat
- syarat terjadi motivasi belajar kuat
- ukuran keberhasilannya dapat memecahkan masalah
- bagi pembelajar mempertinggi martabat pribadi
- hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring
-
Beberapa ciri belajar, seperti dikutip oleh Darsono (dalam Hamdani, 2011:22) adalah sebagai berikut :
- belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar.
- Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual.
- Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar.
- Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari beberapa teori diatas maka ciri belajar adalah menghasilkan sebuah hasil belajar dan mengubah perilaku seseorang individu. Dalam penelitian ini ciri belajar dapat ditemukan dalam hasil belajar peserta didik.
-
- Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom (dalam Agus, 2011:6), “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar” (Anni, 2009:85).
Anni (2009:85), menyatakan bahwa :
hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang dicapai oleh seseorang yang telah melakukan proses belajar,dapat berupa nilai-nilai, kemampuan-kemampuan yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini akan diketehaui hasil belajar setelah penerapan metode diskusi.
Menurut Sudjana (2009:39), hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam peserta didik itu dan faktor yang datang dari luar diri peserta didik atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampua yang dimilikinya. Faktor
kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Sedangkan menurut Slameto (2010:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
-
-
- Faktor-faktor internal
-
-
-
-
- Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
-
-
-
-
-
- Psikologis (integensi, perhatian, minat, bakat motif, kematangan, kesiapan)
-
-
-
-
-
- Kelelahan
-
-
-
-
- Faktor-faktor eksternal
-
-
-
-
- Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)
- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)
- Masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat
-
-
Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor intern yaitu fakor jasmaniyah, faktor psikologi, faktor kesiapan, dan faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Dalam penelitian ini akan meneliti salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu metode pembelajaran yang digunakan (faktor ekstern).
- Metode Pembelajaran Ceramah
Menurut Hamdani (2011:156), metode ceramah berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta yang ditutup dengan tanya jawab antara pendidik dan peserta didik. Metode ceramah dapat dilakukan oleh pendidik dalam situasi berikut:
-
- Untuk memberikan pengarahan, petunjuk di awal pembelajaran.
-
- Waktu terbatas, sedangkan materi atau informasi banyak yang akan disampaikan.
- Lembaga pendidikan sedikit memiliki staf pengajar, sedangkan jumlah peserta didik banyak.
Keterbatasan metode ceramah menurut Yamin (2009:65) sebagai berikut :
- Keberhasilan peserta didik tidak terukur.
- Perhatian dan motivasi peserta didik sulit diukur.
- Peran serta peserta didik dalam pembelajaran rendah.
- Materi kurang terfokus.
- Pembicaraan sering melantur.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
- Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
- Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
- Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
- Pendidik menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.
- Menyebabkan peserta didik menjadi pasif.
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
- Pendidik mudah menguasai kelas.
- Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
- Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
- Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
- Pendidik mudah menerangkan pelajaran dengan baik. (Syaiful Bahri Djamarah:97-98).
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan pendidik dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik.
- Metode Pembelajaran Diskusi
Menurut Syaiful Sagala diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertannyaan–pertannyaan problematis, pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat, dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran. Di dalam metode diskusi terdapat beberapa jenis-jenis diskusi, yaitu:
- Diskusi Kelas, Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
- Diskusi Kelompok Kecil, Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok jumlah anggota kelompok antara 3- 5 orang atau maksimal 10 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan pendidik menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi- bagi kedalam sub masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusi.
- Simposium, Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
- Diskusi Panel, Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasa terdiri dari 4 – 5 orang dihadapan audiens. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi.
Metode diskusi merupakan metode yang akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada materi ekonomi. Kelebihan metode ini adalah lebih aktif, lebih kompak, dan lebih berani mengungkapkan pendapat . metode ini diterapkan dalam penelitian dikarenakan karakteristik dari materi ekonomi adalah teoritis dan perlu pemahaman yang lebih baik.
- Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang metode ceramah telah dilakukan Widiarsa (2020) dalam kajiannya yang berjudul ”Peningkatan Belajar Peserta didik Melalui Metode Diskusi)”. Penggunaan Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari keantusiasan peserta didik dalam diskusi. Demikian pula Penggunaan media pembelajaran akan membuat kegiatan belajar mengajar lebih menarik. Sehingga akan mendorong minat peserta didik untuk belajar sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran.
Berbeda dengan Widiarsa, penelitian metode diskusi yang dilakukan oleh Ahmad (2018), tentang ”Penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar murid dalam Pelajaran Fiqih”. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik dapat meningkat dengan penerapan model pembelajaran diskusi dari siklus I kesiklus II, hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik, pada siklus I hasil belajar peserta didik secara klasikal memperoleh rata-rata persentase 70% rata-rata ini berada pada kategori belum tuntas, namun pada siklus II hasil belajar peserta didik meningkat dengan perolehan rata-rata persentase 80% dengan kategori tuntas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran diskusi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih peserta didik kelas IV PDTA Ittihadul Khairiyah Kubang Jaya tahun ajaran 2016/2017
Sehubungan dengan hasil diatas maka peneliti mengembangkan penelitian dengan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar materi kegiatan ekonomi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring.
- Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan pembelajaran materi ekonomi di SMA Negeri 1 Cepiring, pendidik masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan kurang melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajara. Hal ini menimbulkan kejenuhan pada diri peserta didik yang berdampak hasil belajar yang rendah dan banyak peserta didik yang belum mampu mencapai KKTP.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik bertambah baik, secara kualitas maupun kuantitas diperlukan kegiatan belajar mengajar yang komunikatif. Dalam kegiatan mengajar pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik dalam pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
Metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif metode kooperatif. Dalam pemaduan metode ceramah dan metode diskusi peserta didik belajar untuk bertanggung jawab atas penguasaan materi pelajaran yang ditugaskan padanya sehingga mengajarkan peserta didik disiplin dalam bertindak. Dengan adanya pengelompokkan dan pembagian yang merupakan aturan dalam belajar
mengajarkan peserta didik untuk menaati peraturan yang berlaku. Dalam metode ceramah dan diskusi semangat peserta didik dapat dikembangkan dengan adanya kerja sama baik dalam kelompok.
Peserta didik kurang memahami materi dan nilai di bawah KKTP |
Kondisi awal |
Metode ceramah |
MMetode diskusi |
Pembelajran dipadukan dengan metode ceramah dan diskusi |
Peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran |
Materi menjadi lebih mudah dipahami |
Tercapai ketuntasan belajar peserta didik |
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
- Hipotesis
Dari kerangka berpikir di atas dan dengan dukungan beberapa teori dapat dirumuskan hipotesis yaitu perpaduan metode pembelajaran ceramah dan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi pada kelas X SMA Negeri 1 Cepiring.
BAB III METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi.
- Subjek dan Objek Penelitian
-
- Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring, yang berjumlah 36 peserta didik.
-
- Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dari penelitia ini meliputi :
-
-
- Aktivitas peserta didik
-
-
-
-
- Kemampuan Kerjasama
-
-
Kemampuan kerja sama antar peserta didik di dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau kasus yang diberikan. Kerja sama antar kelompok untuk mencari dan memberikan informasi dari masalah yang sudah didiskusikan.
-
-
-
- Kemampuan menjawab pertanyaan
-
-
Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik ketika pendidik memberikan materi yang terkait.
-
-
-
- Kemampuan memberikan pendapat
-
-
Peserta didik mampu memberikan pendapat atau menyanggah pendapat ketika peserta didik maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
-
-
- Respon Peserta didik
-
Respon peserta didik merupakan pendapat atau tanggapan peserta didik terhadap metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, tanggapan peserta didik tentang kinerja pendidik selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi,
-
-
- Motivasi Peserta didik
-
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar peserta didik, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya tingkat belajar peserta didik. Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap dengan tugas, dengan kata lain motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi.
-
-
- Hasil belajar
-
Hasil belajar yang dicapai peserta didik sesuai dengan KKTP yang ditentukan sekolah.
- Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 1 Cepiring yang beralamatkan di Jl. Sri Agung No.5 Kecamatan Cepiring, Kab.Kendal. Tempatnya strategis karena dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan apa saja.
- Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yang dilaksanakan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
-
- Siklus 1
-
-
- Perencanaan
-
Tahap perencanaan ini berupa penentuan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti pada pembelajaran dalam siklus I. rencana kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
- Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun Modul Ajar ( MA)
- Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik dan aktivitas pendidik
- Menyusun kasus dan kasus tersebut dibagikan kepada peserta didik
- Pendidik membagi peserta didik menjadi 9 kelompok sesuai dengan tempat duduk
- Pendidik menyiapkan materi pembelajaran
-
-
- Tindakan
-
Tahap tindakan merupakan rencana-rencana yang disusun pada tahap sebelumnya. Pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, inti, dan penutup.
- Pendidik mengabsen peserta didik dan memberikan pengarahan tentang metode pembelajaran selama 10 menit
- Pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara meminta peserta didik menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi selama 10 menit
- Pendidik menggali pengetahuan peserta didik dengan cara bertanya kepada peserta didik selama 10 menit
- Pendidik menjelaskan materi jenis-jenis kegiatan ekonomi selama10 menit
- Pendidik membagi peserta didik menjadi 9 kelompok
- Pendidik membagikan lembar kasus kepada setiap kelompok
- Peserta didik berdiskusi selama 20 menit
- Peserta didik maju kedepan untuk presentasi selama 15 menit
- Pendidik melakukan tes evaluasi siklus I
-
-
- Pengamatan
-
Proses pengamatan atau observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah observasi terhadap aktivitas pendidik dan aktivitas peserta didik untuk mengetahui kemampuan peserta didik dan kinerja pendidik.
-
-
- Refleksi
-
Hasil analisis yang diperoleh dari kendala-kendala yang ditemui selama pelaksanaan tindakan digunakan sebagai bahan refleksi. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui perubahan antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu, refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan serta upaya perbaikan untuk siklus berikutnya.
- Siklus II
-
- Perencanaan
Hasil refleksi pada siklus I dikoordinasikan dengan pendidik mata pelajaran ekonomi sekolah tempat untuk melakukan peerencanaan ulang. Kegiatan yang dilakukan berupa perbaikan rencana yang didasarkan pada kekurangan atau temuan pada siklus I, sedangkan kelebihan pada kelebihan siklus I dipertahankan. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain :
- Menyempurnakan Modul Ajar ( MA) yang sudah dibuat pada siklus I
- Pendidik membacakan kasus yang akan didiskusikan oleh peserta didik
- Membuat lembar observasi aktivitas peserta didik dan pendidik
- Membuat kelompok dengan anggota yang berbeda sesuai dengan presensi
-
- Tindakan
Tindakan siklus II merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perbaikan pembelajaran, yaitu meliputi:
- Pendidik mengabsen peserta didik dan memberikan pengarahan tentang metode pembelajaran selama 10 menit
- Pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara meminta peserta didik menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi selama 10 menit
- Pendidik menggali pengetahuan peserta didik dengan cara bertanya kepada peserta didik selama 10 menit
- Pendidik menjelaskan materi jenis-jenis kegiatan ekonomi selama10 menit
- Pendidik membagi peserta didik menjadi 9 kelompok
- Pendidik membagikan lembar kasus kepada setiap kelompok
- Peserta didik berdiskusi selama 20 menit
- Peserta didik maju kedepan untuk presentasi selama 15 menit
- Pendidik menyimpulkan tentang hasildiskusi peserta didik 10.Pendidik melakukan tes evaluasi siklus II
-
- Pengamatan
Pada siklus II yang diamati adalah proses belajar peserta didik yang meliputi aktivitas peserta didik yaitu kemampuan kerjasama peserta didik, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan berpendapat dalam pelajaran ekonomi dengan menggunakan metode diskusi.
-
- Refleksi
Pada siklus II setelah metode ceramah dan metode diskusi diterapkan secara maksimal maka akan terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai.
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Proses penelitian tindakan
- Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
-
- Teknik Dokumentasi
Teknik dokumetasi merupakan suatu metode dalam penelitian yang bersumber pada tulisan. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang daftar nama peserta didik, daftar hasil belajar peserta didik.
-
- Teknik Tes
Menurut Suharsimi, (2006:150). “teknik tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan integensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Teknik tes disini dgunakan untuk mendapatkan informasi tentang data kognitif peserta didik. Tes yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang data kognitif peserta didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk pilihan ganda.
-
- Teknik Observasi
Teknik observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Pedoman pengamatan ini diperlukan untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung yaitu aktivitas peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Aktivitas peserta didik diamati dengan menggunakan lembar observasi.
- Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif dengan membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan hasil belajar peserta didik dengan tindakan, serta membandingkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Profil Tempat Penelitian
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cepiring memiliki enam ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, ruang administrasi, ruang kepala sekolah, lapangan sepak bola dan lapangan voli. Sekarang ada 24 ruang kelas. Pada tahun 2003 gedung olahraga, laboratorium biologi dan fisika dibangun. Laboratorium bahasa dan komputer dibangun pada tahun 2008. Selama 2015-2019 pembangunan gedung mengalami peningkatan seperti dua laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium kimia, laboratorium seni budaya, dapur siswa, ruang multimedia dan renovasi masjid dan ruang guru.
SMA N 1 Cepiring dipimpin oleh tujuh kepala sekolah. Sadir BA adalah kepala sekolah pertama sejak 1993 hingga 1996. Dia adalah kepala sekolah yang karismatik. Selama tahun 1996 - 2001, Drs Kurniyanto Sukirman menjabat sebagai kepala sekolah kedua. Karakternya adalah “Kebapak-bapakan”. Beliau menyambut baik seluruh warga SMA N 1 Cepiring. Kepala Sekolah ketiga adalah Dwianto,S.Pd.,M.Si. Beliau memimpin selama dua periode pada tahun 2001-2009. Beliau dikenal sebagai kepala sekolah yang disiplin. Beliau melakukan banyak perubahan yang lebih baik untuk sekolah ini terutama dalam prestasi sekolah. Dalam kepemimpinan beliau, SMA N 1 Cepiring pernah menjadi juara umum Popda tingkat Kabupaten Kendal. Berikutnya ada Drs. Noor Afif, yang menjabat pada
2009 – 2011 yang kemudian pindah ke SMA 1 Rowosari. Dalam dua periode yang berbeda, pada tahun 2011-2014 dan 2019-2021 SMA N 1 Cepiring dipimpin oleh Siswanto, S.Pd. Beliau adalah kepala sekolah yang tegas bahwa mematuhi aturan dan melakukan tindakan berdasarkan keputusan rapat itu penting. Endang Widarti, M.Par. memimpin selama 2014-2019. Beliau memiliki kontribusi yang besar terutama untuk fasilitas sekolah. Sekarang ini, Eustasia Christine M, S.Pd, M.Pd. adalah kepala sekolah SMA N 1 Cepiring. Beliau fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan prestasi sekolah.
Jumlah siswa yang pernah belajar di SMA N 1 Cepiring meningkat dari tahun ke tahun. Total siswa kini mencapai lebih dari 800 siswa. Beberapa dari mereka telah memberikan kontribusi pada prestasi sekolah dengan mengikuti beberapa kompetisi. SMA N 1 Cepiring pernah mengikuti lomba atletik tingkat nasional, lomba KIR tingkat provinsi, dan lomba debat tingkat Cabdin XIII. Ada dua program yang bisa dipilih siswa yaitu program ilmu sosial (IPS) dan program ilmu alam (MIPA). SMA Negeri 1 Cepiring memiliki kemajuan yang baik terkait dengan fasilitas gedung, jumlah siswa, dan prestasi sekolah
Adapun Visi dan Misi SMA Negeri 1 Cepiring yaitu :
-
- Visi SMA Negeri 1 Cepiring, yaitu . Terwujudnya Lembaga Pendidikan yang membekali peserta didik dengan kemuliaan budi, keunggulan prestasi, dan keterampilan serta berpartisipasi aktif menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kedamaian melalui nilai-nilai toleransi dan antiradikalisme.
-
- Misi SMA Negeri 1 Cepiring
-
-
- Unggul dalam aktivitas keagamaan dalam rangka peningkatan iman dan taqwa
-
-
-
- Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik serta penguasaan IPTEK
-
-
-
- Terwujudnya budi pekerti luhur, berbudaya dan berjati diri Indonesia
-
-
-
- Terwujudnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global
- Unggul dalam prestasi nilai Ujian Nasional persaingan masuk Perguruan Tinggi terakreditasi (Sumber: https://smanegeri1cepiring.sch.id/)
-
- Hasil Penelitian Siklus I
Dalam siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan observasi serta refleksi dimana masing-masing kegiatan dijelaskan sebagai berikut :
- Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan refleksi pada permasalahan yang terdapat di kondisi awal sebelum adanya tindakan. Kondisi sebelum adanya tindakan bahwa hasil belajar rendah, oleh karena itu perlu dirancang suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Dalam penelitian ini, tindakannya adalah dengan menerapkan metode diskusi pada materi jenis-jenis kegiatan ekonomi.
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun skenario pembelajaran dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendidik. Menyusun lembar aktivitas peserta didik dan aktivitas pendidik sesuai dengan metode yang akan digunakan. Menyusun sebuah kasus bersama dengan pendidik untuk dibagikan
kepada peserta didik pada saat pembelajaran di kelas. Peneliti dan pendidik mengelompokka peserta didik sesuai dengan tempat duduk yaitu antara depan dan belakang. Pendidik menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.
- Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 45) menit pada tanggal 15 November pukul 07.30-09.00 WIB, diikuti oleh 36 peserta didik kelas X. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan yang bertindak sebagai pengajar adalah pendidik mata pelajaran. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi.
Pada siklus I pendidik membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengkaitkan materi jenis-jenis kegiatan ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, berupa pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik dan suasana kelas lebih interaktif. Selanjutnya, pendidik memberikan pengarahan pelaksanaan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Kemudian pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik supaya peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar. Sebelum materi dijelaskan, pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, agar peserta didik mengetahui materi yang akan disampaikan.
Dalam kegiatan inti, pendidik menggali pengetahuan peserta didik terkait materi jenis-jenis kegiatan ekonomi dengan cara bertanya kepada peserta didik.
Pendidik menjelaskan materi tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi. Penyampaian materi sesuai dengan indikator yang sudah direncanakan pada Modul Ajar (MA). Ketika pendidik menjelaskan, ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan, peserta didik banyak berbincang dengan teman satu bangku. Dalam proses pembelajaran pendidik memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada peserta didik agar suasana kelas lebih terkondisikan dan lebih interaktif. Bagi peserta didik yang mampu menjawab baik itu jawabannya benar atau salah pendidik memberikan penguatan kepada peserta didik. Setelah selesai menjelaskan, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Kesempatan ini pun dimanfaatkan peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya pendidik menjelaskan materi yang ditanyakan tersebut.
Pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang, kemudian pendidik memberikan soal kepada semua kelompok, peserta didik berdiskusi. Pembentukan anggota kelompok ditentukan oleh pendidik berdasarkan tempat duduk peserta didik. Ketika pembagian kelompok, sebagian peserta didik cukup antusias, namun masih ada juga peserta didik yang acuh dan tidak memperhatikan apa yang diinstruksikan oleh pendidik.
Setelah pembagian kelompok selesai, pendidik menginstruksikan peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Pendidik memberikan petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan perpaduan metode
ceramah dan metode diskusi. Sebelum melaksanakan pembelajaran pendidik membagikan lembar tugas kepada masing-masing kelompok belajar sebagai bahan diskusi peserta didik. Pendidik juga menjelaskan petunjuk/cara mengerjakan lembar tugas dalam kelompok. Selama waktu yang telah ditentukan peserta didik diperbolehkan berdiskusi menjawab soal yang ada dalam lembar tugas dengan kelompok masing-masing.
Setelah diskusi selesai, hasil diskusi peserta didik disampaikan oleh salah satu perwakilan anggota kelompok peserta didik setelah dibahas bersama-sama. Kemudian, pendidik memberikan tanggapan secara singkat dan memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk memberikan pendapat maupun tambahan. Pada sesi ini masing-masing kelompok belum antusias untuk memberikan tanggapan, sanggahan maupun saran kepada kelompok peserta didik lain yang mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Setelah diskusi selesai pendidik meluruskan konsep yang masih keliru dan menguatkan materi- materi yang penting. Peserta didik mendengarkan dan mencatat informasi dari pendidik. Selanjutnya pendidik membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
Setelah pemberian tindakan selesai, pendidik mengadakan tes evaluasi siklus I. Pendidik memberikan soal evaluasi sebagai hasil evaluasi tahap pertama. Pendidik menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada peserta didik agar mengerjakan tugas yang sudah diberikan pendidik dan mempelajari serta menyiapkan materi untuk pertemuan selanjutnya.
- Pengamatan
- Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik
Hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan aktivitas peserta didik siklus I dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi diperoleh hasil sebagai berikut :
Table 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus I
No |
Aspek yang dinilai |
skor |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Bergotong royong |
|
|
V |
|
2 |
Bernalar kritis |
|
V |
|
|
3 |
Mandiri |
|
|
V |
|
4 |
Kelengkapan materi |
|
|
V |
|
5 |
Penulisan materi |
|
|
V |
|
6 |
Kemampuan presentasi |
|
|
V |
|
Jumlah |
|
2 |
15 |
|
|
Jumlah Skor |
17 |
||||
Jumlah Skor Maksimal |
24 |
Kriteria penilaian skor :
Skor 1 jika jumlah peserta didik yang melakukan kurang dari 25 % Skor 2 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 26 %-50% Skor 3 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 51%-75% Skor 4 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 76%-100%
Kriteria jumlah skor :
19 - 24 kategori amat baik
13 - 18 kategori baik
7 – 12 kategori kuran
1 - 6 kategori amat kurang
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran diskusi sudah baik yaitu dengan skor 17, yaitu aktivitas peserta didik telah mencapai 70 %, hasil ini diperoleh dari 17/24 X 100% = 70%. Dari skor dan persentase tersebut dapat dikatakan bahwa aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dalam kategori baik dan sebagian besar dari perencanaan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik. Namun, masih ada beberapa hal yang belum dicapai yaitu sebesar 30 %. Hal yang belum dicapai itu akan diperbaiki pada pembelajaran siklus II.
- Hasil Observasi Aktivitas Pendidik
Hasil pengamatan aktivitas pendidik pada siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan aktivitas pendidik siklus I dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi diperoleh hasil sebagai berikut : Table 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Pendidik Siklus I
No |
Aspek yang dinilai |
Skor |
1. |
Kemampuan membuka pelajaran |
3 |
2. |
Kemampuan menggunakan metode pembelajaran |
3 |
3. |
Kemampuan dalam penguasaan bahan (materi pembelajaran) |
3 |
4. |
Kemampuan menanggapi respond pertanyaan peserta didik |
3 |
5. |
Kemampuan menggunakan waktu |
3 |
6. |
Kemampuan mengelola kelas |
2 |
7. |
Kemampuan menutup pelajaran |
3 |
|
Jumlah |
20 |
|
Kategori |
Baik |
Keterangan :
Point 1: jika pendidik tidak melaksanakan aktivitas tersebu
Point 2: jika pendidik kurang baik dalam melaksanakan aktivitas tersebut Point 3: jika pendidik cukup baik dalam melaksanakan aktivitas tersebut Point 4: jika pendidik melaksanakan aktivitas tersebut dengan baik Kriteria penilaian :
22 -28 kategori amat baik
15 - 21 kategori baik
8 - 14 kategori kurang
1 – 7 kategori amat kurang
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa aktivitas pendidik selama kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran diskusi kategorinya baik yaitu dengan skor 20. Aktivitas pendidik telah mencapai 71 %, hasil ini diperoleh dari 20/28 X 100% = 71%. Dari skor dan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa dalam prosespembelajaran pendidik sudah menerapkan keterampilan dasar pendidik dengan amat baik. Namun, ada beberapa hal yang belum dicapai yaitu sebesar 29
%, hasil ini diperoleh dari 100 %-71 %. Hal yang belum dicapai tersebut akan diperbaiki pada pembelajaran siklus II.
- Refleksi
Refleksi dalam pembelajaran adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajarinya atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan atau dipelajarinya di masa lalu. Refleksi pembelajaran merupakan respons terhadap aktivitas atau pengetahuan dan keterampilan yang baru diterima dari proses pembelajaran. Suasana dalam siklus ini belum sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Masih ada banyak peserta didik yang kurang fokus selama jalannya proses pembelajaran. Dibawah ini merupakan paparan kelebihan dan kekurangan dalam peoses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dalam siklus I.
- Kelemahan
-
- Banyak peserta didik yang belum fokus terhadap pembelajaran
-
- Peserta didik kurang kreatif dalam bertanya dan menyampaikan pendapatnya
-
- Masih banyak peserta didik yang masih bingung selama jalannya proses pembelajaran
- Masih terdapat anggota kelompok yang masih mengerjakan LKPD secara individual, sehingga masih terdapat anggota kelompok yang belum memahami materi dalam proses pembelajaran tersebut.
- Kurangnya pengaturan waktu dikarenakan masih penyesuaian dengan metode baru yang digunakan
- Kelebihan
-
- Peserta didik dapat mendengarkan dan mencatat materi secara langsung dalam diskusi
- Peserta didik dapat melaksanakan perintah/tugas yang diberikan oleh pendidik
- Pendidik dapat memberi penguatan materi terhadap peserta didik atau kelompok yang kurang memahami materi
- Proses belajar dapat lebih hidup
-
- Peserta didik dapat lebih aktif dalam belajar
-
- Pendidik memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat berinteraksi dengan teman dan sumber belajar/buku pelajaran
Berdasarkan hasil pembelajaran dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi pada siklus I dapat diketahui hasil belajar sebagai berikut Table 4.3 Data Hasil Belajar Siklus I
No |
Pencapaian |
Kelas metode diskusi |
Tes evaluasi I |
||
1 |
Nilai terendah |
40 |
2 |
Nilai tertinggi |
90 |
3 |
Rata-rata nilai |
70 |
4 |
Jumlah peserta didik yang tuntas |
26 |
5 |
Jumlah peserta didik yang tidak tuntas |
10 |
6 |
Ketuntasan belajar (%) |
72% |
Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus I, kelas dengan metode diskusi menunjukkan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebesar 72% dimana jumlah peserta didik sebanyak 36 yang tidak tuntas belajarnya adalah 10 peserta didik. Presentase aktivitas peserta didik dengan metode diskusi pada siklus I ini sebesar yaitu 70%, sedangkan prosentase aktivitas pendidik sebesar 71%. Hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu 72% peserta didik dari keseluruhan peserta didik yang ada dikelas memperoleh nilai 70 atau mencapai ketuntasan belajar kogitif 72% dan sekurang- kurangnya 72% peserta didik dari keseluruhan peserta didik yang ada di kelas memperoleh nilai 70 atau mencapai ketuntasan untuk belajar efektif dan psikomotorik sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.
- Hasil Penelitian Siklus II
Dalam tindakan siklus II kegiatan yang dilakukan meliputi 4 tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi dimana masing- masing kegiatan dijelaskan sebagai berikut :
- Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus II terlebih dahulu dilakukan koordinasi dengan pendidik pengampu materi kegiatan ekonomi dan membuat perencanaan pelaksanaan siklus II. Perencanaan dalam siklus II didasarkan dari siklus I. Dengan kondisi peserta didik yang kurang fokus dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang aktif bertanya dan menyampaikan hasil diskusinya, beberapa hal tersebut akan diperbaiki dalam siklus II yang merupakan perbaikan siklus I. Perbaikan
dilakukan dengan pemberian motivasi, perhatian bagi peserta didik yang kurang, pengelolaan kelas dan waktu secara optimal.
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun skenario pembelajaran dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendidik. Menyusun lembar aktivitas peserta didik dan aktivitas pendidik sesuai dengan metode yang akan digunakan. Pendidik membacakan kasus di depan kelas untuk dikerjakan oleh peserta didik pada saat pembelajaran di kelas. Peneliti dan pendidik mengelompokkan peserta didik sesuai dengan presensi. Pendidik menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.
- Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 45) menit pada tanggal 17 November 2023 pukul 09.30-11.00 WIB, diikuti oleh 36 peserta didik kelas X. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan yang bertindak sebagai pengajar adalah pendidik mata pelajaran. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II adalah dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi
Pelaksanaan pembelajaran siklus II sebenarnya tidak jauh beda dengan pelaksanaan siklus I. pembelajaran dalam siklus II ini masih perpaduan metode ceramah dan metode diskusi, tetapi dalam siklus II tindakan pelaksanaan lebih dikembangkan dan disempurnakan untuk memperbaiki hasil dari siklus I. Sehingga pencapaian siklus II diharapkan lebih baik dan lebih meningkat dibandingkan siklus II.
Pada awal pertemuan siklus II, seperti biasa pendidik mengabsen peserta didik dan mengkondisikan peserta didik dengan menyuruh peserta didik mempersiapkan buku pelajaran. Dan seperti pada siklus I pendidik menjelaskan terlebih dahulu materi dengan metode ceramah. Pendidik memberikan pengarahan pelaksanaan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Dan pendidik memberikan motivasi yaitu peserta didik diminta menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi.
Dalam kegiatan inti, pendidik menggali pengetahuan peserta didik terkait materi jenis-jenis kegiatan ekonomi dengan cara bertanya kepada peserta didik pendidik mulai menyampaikan tujuan pembelajaran dan menerangkan materi pelajaran dengan materi pokok yang sama yaitu jenis-jenis kegiatan ekonomi dengan lebih menekankan materi- materi yang belum dipahami oleh peserta didik.
Pada aspek ini pendidik menekankan bagaimana jalannya proses pembelajaran metode diskusi, bahwa yang terpenting adalah kerjasama dan kekompakan kelompok untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan penekanan ini diharapkan peserta didik dapat lebih serius dan fokus terhadap materi dan tugasnya dalam kelompok.
Kemudian pendidik membentuk peserta didik menjadi 9 kelompok belajar masing- masing kelompok terdiri dari 4 orang. Pada siklus II tidak terjadi perubahan kelompok. Selanjutnya pendidik membagikan tugas siklus II kepada masing-masing kelompok dan menginstruksikan kepada peserta didik untuk melaksanakan tugas kelompok dengan menggunakan metode diskusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II ini terlihat proses pembelajaran lebih hidup dibandingkan dengan siklus I.
peserta didik dapat lebih aktif dan berpartisipasi dalam kelompoknya, meski terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Menanggapi hal tersebut pendidik member bantuan kepada peserta didik yang membutuhkan bantuan dan menaruh perhatian lebih kepada kelompok atau peserta didik yang mengalami kendala selama proses diskusi berlangsung. Kinerja pendidik dalam siklus II ini dirasa lebih tenang dan santai, ini dikarenakan peserta didik sudah dapat menyesuaikan diri dengan metode baru dan dapat lebih berperan aktif dalam kelompoknya.
Setelah diskusi selesai, maka seperti siklus I, hasil diskusi peserta didik disampaikan oleh salah satu perwakilan anggota kelompok peserta didik setelah dibahas bersama-sama. Kemudian, pendidik memberikan tanggapan secara singkat dan memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk memberikan pendapat maupun tambahan. Pada sesi ini masing-masing kelompok antusias untuk memberikan tanggapan, sanggahan maupun saran kepada kelompok peserta didik lain yang mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Setelah diskusi selesai pendidik meluruskan konsep yang masih keliru dan menguatkan materi- materi yang penting. Peserta didik mendengarkan dan mencatat informasi dari pendidik. Selanjutnya pendidik membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Setelah pemberian tindakan selesai, pendidik mengadakan tes evaluasi siklus II. Pendidik memberikan soal evaluasi sebagai hasil evaluasi tahap kedua. Pendidik memberikan tugas dan menyampaikan pertemuan selanjutnya serta menutup pembelajaran.
- Pengamatan
1) Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik
Hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan aktivitas peserta didik siklus II dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi diperoleh hasil sebagai berikut :
Table 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta didik Siklus II
No |
Aspek yang dinilai |
skor |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Bergotong royong |
|
|
|
V |
2 |
Bernalar kritis |
|
|
V |
|
3 |
Mandiri |
|
|
V |
|
4 |
Kelengkapan materi |
|
|
|
V |
5 |
Penulisan materi |
|
|
V |
|
6 |
Kemampuan presentasi |
|
|
|
V |
Jumlah |
|
|
9 |
12 |
|
Jumlah Skor |
21 |
||||
Jumlah Skor Maksimal |
24 |
Kriteria penilaian skor :
Skor 1 jika jumlah peserta didik yang melakukan kurang dari 25 % Skor 2 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 26 %-50% Skor 3 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 51%-75% Skor 4 jika jumlah peserta didik yang melakukan sebesar 76%-100% Kriteria jumlah skor :
19 - 24 kategori amat baik
13 - 18 kategori baik
7 – 12 kategori kuran
1 - 6 kategori amat kurang
Banyak terjadi perubahan dalam siklus II dimana aktivitas peserta didik telah meningkat menjadi 87,5% dari sklus I, hal ini dikarenakan peserta didik sudah banyak yang mengerti tentang proses jalannya pembelajaran dengan metode diskusi. Tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pada saat pembelajaran sudah baik, terlihat keterampilan peserta didik dalam menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari pendidik megalami peningkatan.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran diskusi sudah amat baik yaitu dengan skor 21, yaitu aktivitas peserta didik telah mencapai 87,5 %, hasil ini diperoleh dari 21/24 X 100%= 87,5%. Dari skor dan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran pendidik sudah menerapkan keterampilan dasar pendidik dengan amat baik. Namun, ada beberapa hal yang belum dicapai yaitu 12,5%.
2.) Hasil Observasi Aktivitas Pendidik
Hasil pengamatan aktivitas pendidik pada siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan aktivitas pendidik siklus II dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi diperoleh hasil sebagai berikut :
Table 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Pendidik Siklus II
No |
Aspek yang dinilai |
Skor |
1. |
Kemampuan membuka pelajaran |
4 |
2. |
Kemampuan menggunakan metode pembelajaran |
4 |
3. |
Kemampuan dalam penguasaan bahan (materi pembelajaran) |
4 |
4. |
Kemampuan menanggapi respond pertanyaan peserta didik |
4 |
5. |
Kemampuan menggunakan waktu |
3 |
6. |
Kemampuan mengelola kelas |
3 |
7. |
Kemampuan menutup pelajaran |
4 |
|
Jumlah |
26 |
|
Kategori |
Amat Baik |
Keterangan :
Point 1: jika pendidik tidak melaksanakan aktivitas tersebu
Point 2: jika pendidik kurang baik dalam melaksanakan aktivitas tersebut Point 3: jika pendidik cukup baik dalam melaksanakan aktivitas tersebut Point 4: jika pendidik melaksanakan aktivitas tersebut dengan baik Kriteria penilaian :
22 -28 kategori amat baik
15 - 21 kategori baik
8 - 14 kategori kurang
1 – 7 kategori amat kurang
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa aktivitas pendidik selama kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran diskusi kategorinya amat baik yaitu dengan skor 26. Aktivitas pendidik telah mencapai 92%, hasil ini diperoleh dari 26/28 X 100% = 92%. Dari skor dan presentase tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran pendidik sudah menerapkan keterampilan dasar pendidik dengan amat baik. Namun, ada beberapa hal yang belum dicapai yaitu sebesar 8 %, hasil ini diperoleh dari 100 %-92 %. Berdasarkan hasil tersebut kinerja pendidik dalam mengajar dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi sudah memenuhi kriteria.
- Refleksi
Refleksi dalam pembelajaran adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajarinya atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan atau dipelajarinya di masa lalu. Refleksi pembelajaran merupakan respons terhadap aktivitas atau pengetahuan dan keterampilan yang baru diterima dari proses pembelajaran. Pada kelas dengan pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode diskusi pada siklus II diperoleh analisisi data yang nyata bahwa setelah metode ceramah dan metode diskusi diterapkan secara maksimal maka akan terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai.
Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas belajar dan psikomotorik peserta didik maka dapat dipaparkan bahwa peserta didik sampai pada siklus II ini sudah
aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan pendidik secara baik dan tertib. Peningkatan tampak dengan adanya perubahan-perubahan.
Berdasarkan hasil pembelajaran dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi pada siklus II dapat diketahui hasil belajar sebagai berikut :
Table 4.6 Data Hasil Belajar Siklus II
No |
Pencapaian |
Kelas metode diskusi |
Tes evaluasi I |
||
1 |
Nilai terendah |
60 |
2 |
Nilai tertinggi |
100 |
3 |
Rata-rata nilai |
85 |
4 |
Jumlah peserta didik yang tuntas |
33 |
5 |
Jumlah peserta didik yang tidak tuntas |
3 |
6 |
Ketuntasan belajar (%) |
91,6% |
Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi diperoleh presentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 91,6% dimana jumlah peserta didik sebanyak 36 yang tidak tuntas belajarnya adalah 3 orang peserta didik.
Berdasarkan data diatas kelas dengan pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode diskusi terlihat mengalami peningkatan cukup tinggi. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditentukan sehingga hanya sampai pada siklus II saja.
- Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa semua tahapan yang ada dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran diskusi sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya baik dari aktivitas peserta didik, pendidik, maupun hasil belajaranya
Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Siklus I dan Siklus II dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi
No |
Hasil Tes |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
40 |
60 |
2 |
Nilai tertinggi |
90 |
100 |
3 |
Rata-rata nilai |
70 |
85 |
4 |
Jumlah peserta didik yang tuntas |
26 |
33 |
5 |
Jumlah peserta didik yang tidak tuntas |
10 |
3 |
6 |
Ketuntasan belajar (%) |
72% |
91,6% |
Hasil belajar peserta didik berupa nilai rata-rata dan presentase ketuntasan dengan menggunakan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang terencana dengan baik. Peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklusnya ini karena peserta didik terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Linda Lundgen (Ibrahim dkk.2000:19) bahwa “pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif selama proses pembelajaran memiliki dampak yang amat positif untuk peserta didik, dalam peningkatan hasil pembelajaran”. Adanya peningkatan
pemahaman peserta didik juga merupakan akibat dari melihat, memahami dan mengamati objek secara langsung atau nyata.
Berdasarkan hasil penelitian siklus I kegiatan yang dilakukan antara lain secara klasikal pendidik menyampaikan tentang cara kerja metode pembelajaran diskusi yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran kemudian diawali dengan apersepsi dengan mengingat kembali materi yang lalu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari, akan tetapi situasi kelas belum dapat terkendali karena sebagian peserta didik ada yang memperhatikan dan sebagian peserta didik ada yang ramai sendiri. pendidik berusaha untuk menegur dan melanjutkan kembali proses pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode diskusi dan pendidik membagi peserta didik menjadi 9 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang peserta didik. Pembentukan anggota kelompok ditentukan oleh pendidik. Selesai berdiskusi, perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka ke depan kelas, dan menanggapi atau member sanggahan kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.
Berdasarkan hasil pengamatan siklus I pada lembar observasi peserta didik diperoleh bahwa pada siklus I sebagian perhatian peserta didik pada saat pendidik menjelaskan materi dan pemahaman terhadap pembelajaran metode diskusi cukup baik walaupun masih ada peserta didik yang kurang mengerti dengan pembelajaran metode diskusi, ketrampilan berfikir peserta didik dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan maupun dengan mengerjakan lembar tugas masih kurang.
Dalam mengevaluasi soal-soal yang diberikan oleh pendidik juga terlibat kurang bisa memahami. Kelancaran peserta didik dalam mengerjakan terlihat baik dengan cara berdiskusi dengan teman-temannya sehingga hubungan kerjasama dengan teman berjalan dengan baik, ini terlihat dalam semangat dan kesungguhan peserta didik selama pembelajaran metode diskusi
Pelaksanaan siklus II pada pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode diskusi menunjukkan peningkatan. Pada lembar observasi peserta didik, menunjukkan bahwa peserta didik sudah memahami dan dapat menjalankan metode diskusi dengan sangat baik. Hasil pengamatan lembar observasi aktivitas pendidik pada siklus II menunjukkan bahwa pendidik mulai terampil dalam menerapkan metode diskusi dan peserta didik juga berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga skenario pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Peserta didik juga mulai terbiasa dengan pola belajar bersama, sehingga peserta didik benar- benar memiliki tanggung jawab dalam kelompoknya dan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya merupakan tanggung jawab bersama. Peserta didik sudah tidak merasa malu dan takut lagi dalam berpendapat.
Semangat dan kerjasama dalam pembelajaran diskusi dari siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik dalam setiap siklusnya. Rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan prosentase ketuntasan klasikal yaitu pada siklus I rata-rata 70 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 72% dan pada siklus II rata-rata nilai 85 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 91,6%.
Penerapan model pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode diskusi membuat peserta didik tidak hanya menghafal materi yang diberikan pendidik, tetapi peserta didik dapat memahami secara langsung apa yang dipelajari lewat kegiatan belajar bersama teman sekelompoknya. Dengan melihat hasil pengamatan dan hasil belajar peserta didik siklus II dengan pembelajaran perpaduan metode ceramah dan metode diskusi mampu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 91,6%. Dengan demikian indikator kerja telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu diadakan siklus selanjutnya.
BAB V PENUTUP
- Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut :
-
- Perpaduan pembelajaran metode ceramah dan metode diskusi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi jenis-jenis kegiatan ekonomi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cepiring. Hal ini terlihat pada peningkatan nilai rata- rata evaluasi peserta didik dari 70 pada siklus I meningkat menjadi 85 pada siklus II. Ketuntasan klasikal peserta didik pada siklus I sebesar 72% meningkat menjadi 91,6% pada siklus II.
- Hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari besarnya prosentase pada lembar hasil pengamatan pembelajaran peserta didik dan pendidik yang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Prosentase aktivitas peserta didik siklus I dengan perpaduan metode ceramah dan metode diskusi sebesar 70% dan meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Sedangkan prosentase peningkatan aktivitas pendidik yaitu 71% pada siklus I meningkat menjadi 92% pada siklus II.
- Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :
-
- Pendidik hendaknya mampu menerapkan metode pembelajaran dengan tepat sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
- Pendidik dapat memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif dalam hal bertanya atau memberikan tanggapan terkait dengan materi, sehingga motivasi peserta didik meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, M., & Tambak, S. (2018). Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Murid Pada Pelajaran Fiqh. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 15(1), 64-84.
Anni, Chatharina, dkk. 2009. Psikologi Belajar. Semarang. UNNES Press.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
PT Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Umar. 2009. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem..
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Frenada Media.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Sinar Baru Algesindo.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widiarsa, I. N. (2020). Peningkatan hasil belajar peserta didik melalui metode diskusi.
Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(3), 234-253.
LAMPIRAN
LAMPIRAN SIKLUS 1
MODUL AJAR
- IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Kode Modul Ajar |
X |
Nama Penyusun |
Akhmad Soleh, S.EI |
Nama Sekolah |
SMA Negeri 1 Cepiring |
Fase / Kelas |
E / X |
Alokasi Waktu (JP) / Jumlah Pertemuan |
4 JP (4 x 45 menit)/ 2 x pertemuan |
Domain / Elemen |
Kebutuhan manusia |
Capaian Pembelajaran |
Pada akhir fase ini peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva. |
Profil Pelajar Pancasila |
|
Sarana dan Prasarana |
Laptop/Komputer, Android, Internet, Modul Pembelajaran, Power Point |
Target Peserta Didik |
|
Model Pembelajaran |
|
Metode Pembelajaran |
|
Bentuk Penilaian |
Asesmen diagnostik, formatif dan sumatif |
- KOMPONEN INTI
|
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) :
|
|
|
- KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
PENDAHULUAN |
untuk mengetahui kompetensi awal peserta didik |
15 Menit |
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|
yang ingin dicapai dalam pembahasan kebutuhan |
|
INTI |
Langkah 1. Orientasi masalah
Langkah 2. Mengorganisasi peserta didik
Langkah 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
|
60 Menit |
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|
berbagai sumber belajar (Mengumpulkan Informasi/Saintifik, Literasi) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD
Langkah 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Langkah 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
|
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|
|
|
PENUTUP |
|
15 Menit |
ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen diagnosis mata pelajaran Ekonomi kelas X dilakukan secara online dan dapat diakses melalui tautan/link : https://forms.gle/WV3TXHTQk8BoEVP27
ASESMEN FORMATIF
Jenis Penilaian |
Teknik Penilaian |
Bentuk Instrumen Penilaian |
Penilain Sikap |
Observasi |
Lembar Pengamatan Sikap selama Kegiatan Diskusi Kelompok |
Penilaian Keterampilan Performa |
Observasi |
Lembar Pengamatan Kegiatan Presentasi Kelompok |
- INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP
- Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi Kelompok
Penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok dilakukan dengan mengamati aspek- aspek sebagai berikut : bergotong royong, bernalar kritis, dan mandiri.
No |
Nama Peserta Didik |
Aspek pengamatan |
Skor Total |
Nilai |
||
Bergotong Royong |
Bernalar Kritis |
Mandiri |
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
-
- Rubrik Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi Kelompok
Penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok mengikuti rubrik yang diuraikan pada tabel berikut.
Aspek Pengamatan |
Indikator |
Bergotong royong |
|
Bernalar kritis |
|
Mandiri |
|
Nilai Akhir =
Keterangan Skor :
4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikatoryang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP D = < 60 = KURANG
- INTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
- Lembar Pengamatan Kegiatan Presentasi Kelompok
No. |
Nama Kelompok |
Kelengkapan materi |
Penulisan materi |
Kemampuan presentasi |
Skor Total |
Nilai Akhir |
||||||
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai Akhir =
-
- Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi Kelompok
Aspek Pengamatan |
Indikator |
Kelengkapan materi |
|
Penulisan materi |
|
Kemampuan presentasi |
|
Keterangan Skor
3 = jika 3 indikator yang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP D = < 60 = KURANG
ASESMEN SUMATIF
- Pedoman Penilaian Pengetahuan
- Jenis / Teknik Penilaian : Tes
- Bentuk Penilaian : Uraian
- Kisi-kisi dan Soal :
Capaian Pembelajaran |
Indikator Capaian pembelajaran |
Indikator Soal |
Jenis Soal |
Soal |
Menganalisis kebutuhan manusia |
|
|
Uraian |
tersebut! |
Kunci Jawaban Soal :
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup
1.Jenis-jenis kebutuhan manusia :
-
- Kebutuhan Menurut Intensitas
- Kebutuhan Primer: kebutuhan yang harus segera dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Contoh: makan, minum, pakaian
- Kebutuhan Sekunder: kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap. Contoh: meja, kursi, kulkas
- Kebutuhan Tersier: kebutuhan terhadap barang-barang mewah yang dapat menaikkan status sosial seseorang. Contoh: kendaraan, perhiasan, villa, dll.
- Kebutuhan Menurut Sifat
- Kebutuhan Jasmani: kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Contoh: pakaian, makanan minuman, olahraga.
- Kebutuhan Rohani: kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Contoh: berlibur, beribadah, mendengarkan musik.
- Kebutuhan Menurut Subjek Yang Membutuhkan
- Kebutuhan Individu
- Contoh: guru membutuhkan spidol, seseorang memerlukan kaca mata minus satu
- Kebutuhan Umum/Kelompok/Kolektif
- Contoh: jembatan penyeberangan, rumah sakit, jalan raya.
- Kebutuhan Menurut Waktu
- Kebutuhan Sekarang: kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Contoh: orang sakit harus segera berobat, orang lapar harus segera makan.
- Kebutuhan yang akan datang: kebutuhan yang pengadaannya sekarang, digunakan untuk masa yang akan datang. Contoh: menabung, asuransi, pendidikan, ibadah.
- Kebutuhan Menurut Intensitas
2.faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia tersebut :
- lingkungan/ keadaan alam
- agama
- pendapatan
- usia
- kemajuan peradaban
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai perolehan = |
|||
Contoh Pengolahan Nilai |
|||
|
No Soal |
Skor Penilaian |
Nilai |
|
1 |
4 |
Nilai perolehan :
= 100 |
|
2 |
4 |
|
|
3 |
4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
12 |
|
2. Penugasan :
Buatlah resume/ringkasan tentang materi kebutuhan
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
- Remedial
- Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik dengan pencapaian dibawah 70
- Tahapan pembelajaran remedial dilakukan melalui pembelajaran remedial secara tutor sebaya dan diakhiri dengan tes pengerjaan soal berdasarkan indikator yang belum tercapai
- Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mencapai skor lebih dari 80 dengan menjadikan tutor sebaya bagi peserta didik yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata
Refleksi Peserta didik dan Pendidik:
|
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Cepiring
EUSTASIA CHRISTINE M., S.Pd, M.Pd NIP. 196403291987032008 |
Kendal, 03 Juli 2021 Guru Mapel Ekonomi
Akhmad Soleh, S.EI
|
|
|
LAMPIRAN SIKLUS II
MODUL AJAR
- IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Kode Modul Ajar |
X |
Nama Penyusun |
Akhmad Soleh, S.EI |
Nama Sekolah |
SMA Negeri 1 Cepiring |
Fase / Kelas |
E / X |
Alokasi Waktu (JP) / Jumlah Pertemuan |
2 JP (2 x 45 menit)/ 1 x pertemuan |
Domain / Elemen |
Kegiatan ekonomi |
Capaian Pembelajaran |
Pada akhir fase ini peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik memahami sistem ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva |
Sarana dan Prasarana |
Laptop/Komputer, Android, Internet, Modul Pembelajaran, Power Point |
Target Peserta Didik |
10% |
Model Pembelajaran |
|
Metode Pembelajaran |
|
Bentuk Penilaian |
Asesmen formatif |
- KOMPONEN INTI
|
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) :
|
|
|
4. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
PENDAHULUAN |
mengaitkan materi sebelumnya: |
15 Menit |
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|
Peserta didik sudah mengetahui tentang kebutuhan, maka untuk memenuhi kebutuhan harus melakukan kegiatan ekonomi. Apa yang peserta didik ketahui tentang kegiatan ekonomi?
yang ingin dicapai dalam pembahasan kegiatan ekonomi |
|
INTI |
Langkah 1. Orientasi masalah
Langkah 2. Mengorganisasi peserta didik
Langkah 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
|
60 Menit |
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|
LKPD.
Langkah 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Langkah 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
|
KEGIATAN |
LANGKAH PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
PENUTUP |
|
15 Menit |
ASESEMEN FORMATIF
Jenis Penilaian |
Teknik Penilaian |
Bentuk Instrumen Penilaian |
Penilain Sikap |
Observasi |
Lembar Pengamatan Sikap selama Kegiatan Pembelajaran |
Penilaian Keterampilan Performa |
Observasi |
|
- INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP
- Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi Kelompok
Penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok dilakukan dengan mengamati aspek- aspek sebagai berikut : bergotong royong, bernalar kritis, dan mandiri.
No |
Nama Peserta Didik |
Aspek pengamatan |
Skor Total |
Nilai |
||
Bergotong Royong |
Bernalar Kritis |
Mandiri |
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
-
- Rubrik Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi Kelompok
Penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok mengikuti rubrik yang diuraikan pada tabel berikut.
Aspek Pengamatan |
Indikator |
Bergotong royong |
|
Bernalar kritis |
|
Mandiri |
|
Nilai Akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan Skor :
𝑥 100
4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikatoryang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP D = < 60 = KURANG
- Lembar Pengamatan Kegiatan Presentasi Kelompok
No. |
Nama Kelompok |
Kelengkapan materi |
Format |
Kemampuan presentasi |
Skor Total |
Nilai Akhir |
||||||
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai Akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
- Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi Kelompok
Aspek Pengamatan |
Indikator |
Kelengkapan materi |
|
Penulisan materi |
|
Kemampuan presentasi |
|
Keterangan Skor
3 = jika 3 indikator yang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai :
A = 80-100 = BAIK SEKALI B = 70 – 79 = BAIK
C = 60 – 69 = CUKUP D = < 60 = KURANG
POST TEST
- Pedoman Penilaian Pengetahuan
- Jenis / Teknik Penilaian : Tes
- Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
- Kisi-kisi dan Soal :
Capaian Pembelajaran |
Indikator Capaian pembelajaran |
Indikator Soal |
Jenis Soal |
Nomor Soal |
Menganalisis kegiatan ekonomi |
|
produksi |
PG
PG
PG
PG
PG
PG
PG
PG
PG
PG |
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 |
Soal
-
-
- Manusia untuk memenuhi kebutuhanya akan melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan disebut...
- Konsumsi
- Produsen
- Produksi
- Distribusi
- Distributor
- Kegiatan ekonomi menghabiskan atau menggunakan hasil produksi, disebut...
- Konsumsi
- Produsen
- Produksi
- Distribusi
- Distributor
- Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut...
- Produsen
- Pembeli
- Distributor
- Konsumen
- Distributor
- Perhatikan gambar di bawa ini !
- Manusia untuk memenuhi kebutuhanya akan melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan disebut...
-
Gambar tersebut merupakan kegiatan ekonomi yaitu….
-
-
-
- Produksi
- Distribusi
- Konsumsi
- Konsumen
- Distributor
-
-
- Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar tersebut merupakan kegiatan ekonomi yaitu….
-
- Produksi
- Distribusi
- Konsumsi
- Konsumen
- Distributor
- Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar tersebut merupakan kegiatan ekonomi yaitu….
-
- Produksi
- Distribusi
- Konsumsi
- Konsumen
-
- Distributor
- Hasil produksi langsung disalurkan oleh produsen kepada konsumen tanpa menggunakan perantara disebut...
- Produsen
- Distribusi tidak langsung
- Distribusi langsung
- Konsumsi
- Konsumen
- Berikut merupakan ciri-ciri kegiatan produksi, kecuali...
- Kegiatan produksi menghasilkan barang atau jasa
- Kegiatan untuk membuat barang yang akan diproduksi
- Meningkatkan nilai guna barang dan jasa
- Kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa
- kegiatan memproduksi barang atau jasa
- Petani menjual hasil panennya langsung kepada konsumen, hal ini berarti petani tersebut menggunakan saluran distribusi….
- Bertahap
b. Langsung
c. Tidak langsung
d. Semi langsung dan bertahap
e. Semi langsung
- Penyampaian faktor produksi modal yang berupa saham dan obligasi akan memperoleh imbalan berbentuk bagian keuntungan berupa….
- uang
- bunga
- gaji
- barang
- upah
Kunci Jawaban Soal :
|
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
Nilai perolehan = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 |
Contoh Pengolahan Nilai |
|||
|
No Soal |
Skor Penilaian |
Nilai |
|
1 |
1 |
Nilai perolehan :
10 𝑥 100 = 100 10 |
|
2 |
1 |
|
|
3 |
1 |
|
|
4 |
1 |
|
|
5 |
1 |
|
|
6 |
1 |
|
|
7 |
1 |
|
|
8 |
1 |
|
|
9 |
1 |
|
|
10 |
1 |
|
Jumlah |
10 |
|
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
- Remidial secara klasikal diberikan apabila daya serap terhadap IPK kurang dari 60 % dengan memberikan materi pembelajaran terkait indikator yang belum tercapai
Remidial secara individual diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai skor ketuntasan minimal, kegiatan remidial melalui pengerjaan soal berdasarkan indikator yang belum tercapai
- Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mencapai skor lebih dari 90 yaitu melalui kegiatan tutor sebaya (peserta didik menjadi tutor bagi peserta didik lain yang remedi)
Refleksi Peserta didik dan Pendidik Refleksi Peserta Didik
Refleksi Pendidik
|
GLOSARIUM
-
- Kegiatan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya.
- Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barng atau jasa agar dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
- Distribusi adalah kegiatan penyaluran produk dari produsen kepada konsumen.
- Konsumsi adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang atau jasa yang dilkukan oleh individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Harti Dwi, dkk. 2022. Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X. Jakarta: PT Penerbit ErlanggaRatna, dkk. 2008. Kimia Jilid I untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Mengetahui Kepala SMA N 1 Cepiring
EUSTASIA CHRISTINE M., S.Pd, M.Pd NIP. 196403291987032008 |
Kendal, 15 November 2021
Guru Mapel
Akhmad Soleh, S.EI
|
BAHAN AJAR
KEGIATAN EKONOMI
Dalam ilmu ekonomi terdapat tiga konsep utama kegiatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup masyarakat, yaitu produksi, konsumsi dan distribusi.
- Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Produksi ditujukan untuk menambah atau menciptakan nilai guna suatu barang dan jasa. Untuk menambah nilai guna suatu barang dapat dilakukan dengan cara:
-
- mengubah suatu bentuk barang menjadi barang baru;
- memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain;
- mengatur waktu penggunaan suatu barang; dan
- menciptakan suatu jasa.
Barang-barang yang dihasilkan dalam proses produksi dibedakan menjadi barang produksi dan barang konsumsi. Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam proses produksi memilki keterbatasan yang mempengaruhi suatu produksi, yakni berupa: modal ( capital ), sumber daya alam ( land ), tenaga kerja ( labour ), dan kewirausahaan ( enterprise ), sementara kebutuhan manusia dengan barang dan jasa tidak terbatas. Akibatnya, dalam menghasilkan barang dan jasa ini produsen harus mempertimbangkan faktor-faktor produksi tersebut.
- Distribusi
Distribusi adalah proses menyalurkan barang dan jasa yang berasal dari produsen sampai pada konsumen. Proses penyaluran barang dan jasa ini meliputi beberapa pihak yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu produsen, perantara (distributor) dan konsumen.
Cakupan kegiatan distribusi adalah :
-
- Pembelian, yaitu membeli barang-barang dari produsen
- Pemilahan dan pengelompokan, memilih dan mengelompokan barang-barang yang di beli sesuai jenis, bentuk, ukuran dan mutu
-
- Pengemasan, yaitu mengemas barang-barang yang telah dikelompokan. Hal ini bertujuan agar barang tidak mudah rusak, mudah diangkut dan menarik minat beli konsumen
- Penyimpanan , yaitu menyimpan sementara barang-barang yang telah dikemas di gudang
- Pengangkutan, yaitu mengangkut barang dari lokasiprodusen ke lokasi penyimpanan, dan dari lokasi penyimpanan ke lokasi konsumen
Dalam kegiatan distribusi , dikenal adanya sistem distribusi. Sistem distribusi adalah cara yang digunakan distributor untuk menyalurkan barang kepada konsumen. Secara garis besar , ada tiga system distribusi yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut :
- Sistem distribusi langsung
Dalam sistem distribusi langsung , barang-barang langsung disalurkan kepada konsumen. Contoh : penjual baksomenjual baksonya secara langsung kepada konsumen
- Sistem distribusi semi langsung
Dalam sistem distribusi semi langsung barang-barang disalurkan kepada konsumen melalui pedagang eceran. Contohnya : sebuah perusahaan roti berlokasi tidak jauh dari warung tempat banyak konsumen membeli kebutuhan. Oleh karena itu roti didistribusikan langsung melalui warung tersebut tanpa perantara (agen)
- Sistem distribusi tidak langsung
Dalam sistem distribusi tidak langsung barang-barang disalurkan kepada konsumen melalui perantara (agen atau grosir)
Produsen harus mempertimbangkan saluran mana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah dengan cara:
- membangun saluran distribusi,
- menentukan jenis distribusinya apakah berbentuk intensif, selektif ataukah eksklusif,
- menentukan saluran distribusi yang akan digunakan langsung dari produsen ke konsumen ataukah menggunakan saluran tidak langsung dengan perantara grosir dan pengecer, dan
- menetukan jenis lembaga distribusi yang digunakan, apakah akan menggunakan agen, grosir, ataukah melalui pedagang eceran
- Konsumsi
Konsumsi ialah suatu aktivitas pemakaian barang dan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung baik oleh individu atau kolektif dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Setiap manusia tentu mengharapkan kehidupan layak yang sangat ditentukan oleh pemenuhan ketersediaan barang dan jasa dari segi kualitas dan juga kuantitas yang memadai. Kegiatan konsumsi dipengaruhi berbagai factor yang dikelompokan menjadi dua yaitu factor ekonomi dan non ekonomi
- faktor ekonomi
- tingkat pendapatan
- tingkat harga barang dan jasa
- ketersediaan barang dan jasa
- faktor non ekonomi
- jumlah tanggungan keluarga
- tingkat pendidikan
- tempat tinggal dan
- lingkungan sosial
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : |
KELAS |
: |
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KEGIATAN EKONOMI
KELAS X
GURU MAPEL
AKHMAD SOLEH, S.EI
- Dalam ilmu ekonomi terdapat tiga konsep utama kegiatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, klasifikasikan kegiatan ekonomi tersebut !
- Buka link dibawah ini di google, kemudian bacalah teks yang berjudul Pupuk Indonesia Pastikan Kelancaran Operasi Distribusi untuk mengasah literasi. Setelah itu jawablah pertanyaan-pertanyaan yang disediakan !
https://www.republika.co.id/berita/r7lvbi320/pupuk-indonesia- pastikan-kelancaran-operasi-distribusi
-
- Berdasarkan teks tersebut, sistem distribusi yang digunakan PT Pupuk Indonesia untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada masyarakat adalah......
-
-
Berdasrkan teks tersebut pada tahun 2022, permintaan armada transportasi mengalami peningkatan. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan permintaan armada transportasi.
-
-
- Berdasarkan teks tersebut, tentukan pernyataan-pernyatan berikut benar atau salah, lalu berikan alasanya !
- PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi secara langsung kepada masyarakat, tanpa perantara distributor
- Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran pendistribusian pupuk bersubsidi adalah ketersediaan armada transportasi
- Melonjaknya permintaan angkutan barang domestik dipengaruhi oleh adanya peningkatan target produksi sejumlah komoditas
- Berdasarkan teks tersebut, tentukan pernyataan-pernyatan berikut benar atau salah, lalu berikan alasanya !
JAWABAN LKPD
Kunci Jawaban LKPD Kegiatan Ekonomi
- kegiatan ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu
- Produksi diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa
- Distribusi yaitu kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
- Konsumsi yaitu kegiatan menggunakan , mamakai atau menghabiskan barang/jasa
- jawaban no 2
- Berdasarkan teks tersebut, sistem distribusi yang digunakan PT Pupuk Indonesia untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada masyarakat adalah system distribusi tidak lansung
Pembahasan:
Pada kalimat pertama paragraf kedua dan paragraf kedelapan, tertulis bahwa PT Pupuk Indonesia menyalurkan produknya melalui agen distributor dan kios resmi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Pupuk Indonesia menggunakan sistem distribusi tidak langsung dalam menyalurkan produknya. Sistem distribusi tidak langsung adalah penyaluran barang-barang kepada konsumen melalui perantara (agen atau grosir). Nantinya, perantara tersebutlah yang akan menyalurkan barang kepada konsumen
-
- Berdasrkan teks tersebut pada tahun 2022, permintaan armada transportasi mengalami peningkatan. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan permintaan armada transportasi adalah :
- Perbaikan ekonomi pascapandemi covid-19.
- Peningkatan target produksi sejumlah komoditas.
- Berdasrkan teks tersebut pada tahun 2022, permintaan armada transportasi mengalami peningkatan. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan permintaan armada transportasi adalah :
Pembahasan:
Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan permintaan armada transportasi adalah perbaikan ekonomi pascapandemi covid-19 dan peningkatan target produksi sejumlah komoditas. Hal tersebut telah tersurat pada paragraf kedua dan ketiga teks tersebut. Berikut adalah bukti kalimatnya:
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia turut memperkuat kemampuan distribusinya di tengah meningkatnya permintaan armada transportasi akibat ekonomi yang berangsur membaik pascapandemi covid-19.
"Selain pemulihan ekonomi, peningkatan permintaan armada transportasi juga turut dipengaruhi oleh adanya peningkatan target produksi sejumlah komoditas dari berbagai korporasi besar," ujar Gusrizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/2/2022).
-
- Pembahasan:
- Pernyataan nomor 1 bertentangan dengan isi paragraf kedua yang menyatakan bahwa PT Pupuk Indonesia tidak menyalurkan produknya secara langsung, tetapi melalui distributor dan kios resmi. Jadi, pernyataan nomor 1 salah.
- Pernyataan nomor 2 sesuai dengan isi kalimat kedua paragraf kedua, yaitu “Gusrizal menyebutkan, salah satu faktor utama yang turut memengaruhi stok pupuk bersubsidi adalah ketersediaan armada transportasi.” Jadi, pernyataan nomor 2 benar.
- Pernyataan nomor 3 sesuai dengan isi paragraf ketiga, yaitu “’Selain pemulihan ekonomi, peningkatan permintaan armada transportasi juga turut dipengaruhi oleh adanya peningkatan target produksi sejumlah komoditas dari berbagai korporasi besar,’ ujar Gusrizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/2/2022).” Jadi, pernyataan nomor 3 benar.
- Pernyataan nomor 1 bertentangan dengan isi paragraf ketiga, yaitu “’Oleh karena itu, Pupuk Indonesia akan memperkuat dan meningkatkan koordinasi dengan mitra transportasinya, di antaranya dengan menerapkan sistem time charter untuk jasa angkutan darat dan laut,’ ucap Gusrizal.” Jadi, pernyataan nomor 4 salah.
LAMPIRAN
Daftar Nama Siswa X.6
No |
Nama Siswa |
1 |
ADINDA EKA NUR AULIA |
2 |
AFIA SILVY APRIIANI |
3 |
AHMAD SUPARWANTO |
4 |
ARMAN FAIZ SETIAWAN |
5 |
AZKA AULIA SYAHIDA |
6 |
CAHYA DINI OKTAVIANA |
7 |
CALLISTA RATNA PARAMESTI |
8 |
DWI NASTIKA |
9 |
FATIH AHMAD IBRAHIM SALAFI |
10 |
FAZA GILANG ARDHANI |
11 |
FRIDA INTAN KURNIA DEWI |
12 |
HANA SIFA ANIFAH |
13 |
HELMI DWI HAPSORO AROFI |
14 |
IFA YULIANTI |
15 |
IRFAM AHMAD MUTAKIN |
16 |
IVAN ARDIANSYA |
17 |
LULUK NISWATUL BARORO |
18 |
MAULANA RISKY SAPUTRA |
19 |
MUHAMMAD AMAR ANASYAH |
20 |
MUHAMMAD ARYA VEGA |
21 |
MUHAMMAD NUR ILHAM |
22 |
MUHAMMAD RAUL RIFQY SHIHAB |
23 |
MUHAMMAD ROMADHONI |
24 |
NATDHIYAH SARI |
25 |
NOVA DWI MELIANA |
26 |
NUR LAYLA ALFIANA KURN |
27 |
RAISSA KHALIQA |
28 |
RIFKA MUWAFFAQ DESAF |
29 |
SATRIO ADI SAPUTRA |
30 |
SAYIDATUN NAZILA |
31 |
SHAFIRA CAHYA AFHA |
32 |
SILVIA PUTRI RAMADHANI |
33 |
SITI INAYAH |
34 |
SITI NURHAYATI |
35 |
TUBAGUS WAHYU HIDAYATULLAH |
36 |
VITTA DESTI ARIYANTI |
LAMPIRAN
DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS I
Kelompok 1
ADINDA EKA NUR AULIA AFIA SILVY APRIIANI AHMAD SUPARWANTO ARMAN FAIZ SETIAWAN |
Kelompok 2
AZKA AULIA SYAHIDA CAHYA DINI OKTAVIANA CALLISTA RATNA PARAMESTI DWI NASTIKA |
Kelompok 3
FATIH AHMAD IBRAHIM SALAFI FAZA GILANG ARDHANI FRIDA INTAN KURNIA DEWI HANA SIFA ANIFAH |
Kelompok 4
HELMI DWI HAPSORO AROFI IFA YULIANTI IRFAM AHMAD MUTAKIN IVAN ARDIANSYA |
Kelompok 5
LULUK NISWATUL MAULANA RISKY SAPUTRA MUHAMMAD AMAR ANASYAH MUHAMMAD ARYA VEGA |
Kelompok 6
MUHAMMAD NUR ILHAM MUHAMMAD RAUL RIFQY SHIHAB MUHAMMAD ROMADHONI NATDHIYAH SARI |
Kelompok 7
NOVA DWI MELIANA NUR LAYLA ALFIANA KURN RAISSA KHALIQA RIFKA MUWAFFAQ DESAF |
Kelompok 8
SATRIO ADI SAPUTRA SAYIDATUN NAZILA SHAFIRA CAHYA AFHA SILVIA PUTRI RAMADHANI |
Kelompok 9
SITI INAYAH SITI NURHAYATI TUBAGUS WAHYU HIDAYATULLAH VITTA DESTI ARIYANTI |
LAMPIRAN
DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS II
Kelompok 1
ADINDA EKA NUR AULIA AFIA SILVY APRIIANI TUBAGUS WAHYU HIDAYATULLAH VITTA DESTI ARIYANTI |
Kelompok 2
AZKA AULIA SYAHIDA CAHYA DINI OKTAVIANA SHAFIRA CAHYA AFHA SILVIA PUTRI RAMADHANI |
Kelompok 3
FATIH AHMAD IBRAHIM SALAFI FAZA GILANG ARDHANI RAISSA KHALIQA RIFKA MUWAFFAQ DESAF |
Kelompok 4
HELMI DWI HAPSORO AROFI IFA YULIANTI MUHAMMAD ROMADHONI NATDHIYAH SARI |
Kelompok 5
LULUK NISWATUL MAULANA RISKY SAPUTRA CALLISTA RATNA PARAMESTI DWI NASTIKA |
Kelompok 6
MUHAMMAD NUR ILHAM MUHAMMAD RAUL RIFQY SHIHAB IRFAM AHMAD MUTAKIN IVAN ARDIANSYA |
Kelompok 7
NOVA DWI MELIANA NUR LAYLA ALFIANA KURN FRIDA INTAN KURNIA DEWI HANA SIFA ANIFAH |
Kelompok 8
SATRIO ADI SAPUTRA SAYIDATUN NAZILA MUHAMMAD AMAR ANASYAH MUHAMMAD ARYA VEGA |
Kelompok 9
SITI INAYAH SITI NURHAYATI AHMAD SUPARWANTO ARMAN FAIZ SETIAWAN |
DAFTAR NILAI SIKLUS I
No |
Nama |
Nilai |
Keterangan |
1 |
ADINDA EKA NUR AULIA |
90 |
Tuntas |
2 |
AFIA SILVY APRIIANI |
80 |
Tuntas |
3 |
AHMAD SUPARWANTO |
60 |
Tidak Tuntas |
4 |
ARMAN FAIZ SETIAWAN |
40 |
Tidak Tuntas |
5 |
AZKA AULIA SYAHIDA |
90 |
Tuntas |
6 |
CAHYA DINI OKTAVIANA |
80 |
Tuntas |
7 |
CALLISTA RATNA PARAMESTI |
80 |
Tuntas |
8 |
DWI NASTIKA |
70 |
Tuntas |
9 |
FATIH AHMAD IBRAHIM SALAFI |
60 |
Tidak Tuntas |
10 |
FAZA GILANG ARDHANI |
80 |
Tuntas |
11 |
FRIDA INTAN KURNIA DEWI |
70 |
Tuntas |
12 |
HANA SIFA ANIFAH |
70 |
Tuntas |
13 |
HELMI DWI HAPSORO AROFI |
80 |
Tuntas |
14 |
IFA YULIANTI |
70 |
Tuntas |
15 |
IRFAM AHMAD MUTAKIN |
90 |
Tuntas |
16 |
IVAN ARDIANSYA |
50 |
Tidak Tuntas |
17 |
LULUK NISWATUL BARORO |
80 |
Tuntas |
18 |
MAULANA RISKY SAPUTRA |
70 |
Tuntas |
19 |
MUHAMMAD AMAR ANASYAH |
70 |
Tuntas |
20 |
MUHAMMAD ARYA VEGA |
90 |
Tuntas |
21 |
MUHAMMAD NUR ILHAM |
40 |
Tidak Tuntas |
22 |
MUHAMMAD RAUL RIFQY SHIHAB |
80 |
Tuntas |
23 |
MUHAMMAD ROMADHONI |
70 |
Tuntas |
24 |
NATDHIYAH SARI |
40 |
Tidak Tuntas |
25 |
NOVA DWI MELIANA |
70 |
Tuntas |
26 |
NUR LAYLA ALFIANA KURN |
60 |
Tidak Tuntas |
27 |
RAISSA KHALIQA |
40 |
Tidak Tuntas |
28 |
RIFKA MUWAFFAQ DESAF |
80 |
Tuntas |
29 |
SATRIO ADI SAPUTRA |
70 |
Tuntas |
30 |
SAYIDATUN NAZILA |
70 |
Tuntas |
31 |
SHAFIRA CAHYA AFHA |
80 |
Tuntas |
32 |
SILVIA PUTRI RAMADHANI |
70 |
Tuntas |
33 |
SITI INAYAH |
80 |
Tuntas |
34 |
SITI NURHAYATI |
60 |
Tidak Tuntas |
35 |
TUBAGUS WAHYU HIDAYATULLAH |
60 |
Tidak Tuntas |
36 |
VITTA DESTI ARIYANTI |
90 |
Tuntas |
Rata-rata |
70 |
|
DAFTAR NILAI SIKLUS II
No |
Nama |
Nilai |
Keterangan |
1 |
ADINDA EKA NUR AULIA |
100 |
Tuntas |
2 |
AFIA SILVY APRIIANI |
90 |
Tuntas |
3 |
AHMAD SUPARWANTO |
80 |
Tuntas |
4 |
ARMAN FAIZ SETIAWAN |
70 |
Tuntas |
5 |
AZKA AULIA SYAHIDA |
100 |
Tuntas |
6 |
CAHYA DINI OKTAVIANA |
90 |
Tuntas |
7 |
CALLISTA RATNA PARAMESTI |
90 |
Tuntas |
8 |
DWI NASTIKA |
80 |
Tuntas |
9 |
FATIH AHMAD IBRAHIM SALAFI |
80 |
Tuntas |
10 |
FAZA GILANG ARDHANI |
90 |
Tuntas |
11 |
FRIDA INTAN KURNIA DEWI |
90 |
Tuntas |
12 |
HANA SIFA ANIFAH |
90 |
Tuntas |
13 |
HELMI DWI HAPSORO AROFI |
100 |
Tuntas |
14 |
IFA YULIANTI |
80 |
Tuntas |
15 |
IRFAM AHMAD MUTAKIN |
100 |
Tuntas |
16 |
IVAN ARDIANSYA |
70 |
Tuntas |
17 |
LULUK NISWATUL BARORO |
100 |
Tuntas |
18 |
MAULANA RISKY SAPUTRA |
90 |
Tuntas |
19 |
MUHAMMAD AMAR ANASYAH |
80 |
Tuntas |
20 |
MUHAMMAD ARYA VEGA |
100 |
Tuntas |
21 |
MUHAMMAD NUR ILHAM |
70 |
Tuntas |
22 |
MUHAMMAD RAUL RIFQY SHIHAB |
100 |
Tuntas |
23 |
MUHAMMAD ROMADHONI |
70 |
Tuntas |
24 |
NATDHIYAH SARI |
70 |
Tuntas |
25 |
NOVA DWI MELIANA |
70 |
Tuntas |
26 |
NUR LAYLA ALFIANA KURN |
60 |
Tidak Tuntas |
27 |
RAISSA KHALIQA |
60 |
Tidak Tuntas |
28 |
RIFKA MUWAFFAQ DESAF |
100 |
Tuntas |
29 |
SATRIO ADI SAPUTRA |
90 |
Tuntas |
30 |
SAYIDATUN NAZILA |
70 |
Tuntas |
31 |
SHAFIRA CAHYA AFHA |
100 |
Tuntas |
32 |
SILVIA PUTRI RAMADHANI |
90 |
Tuntas |
33 |
SITI INAYAH |
90 |
Tuntas |
34 |
SITI NURHAYATI |
60 |
Tidak Tuntas |
35 |
TUBAGUS WAHYU HIDAYATULLAH |
90 |
Tuntas |
36 |
VITTA DESTI ARIYANTI |
100 |
Tuntas |
Rata-rata |
85 |
|
LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendidik membuka pembelajaran
Peserta didik melakukan diskusi kelompok
Peserta didik mengerjakan evaluasi di google form
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini