Berharap Bisa Satu Persepsi, Kepala Sekolah Mengajak Guru dan Karyawan Berdiskusi
“Salah satu bentuk pendidikan karakter adalah kedisiplinan. Ketika kita (guru-red) akan mendisiplinkan siswa kita, ya kita harus mengkondisikan diri kita dulu”.
Kalimat itu mengawali pembinaan kepala sekolah pagi tadi (jumat, 11/2) yang dimulai pukul 09.15 di gedung serbaguna milik sekolah. Berbicara tentang kedisiplinan, kepala sekolah yang memiliki nama lengkap Eustesia Christine Martati tersebut mengharapkan guru ikut berperan dalam pembentukan kedisplinan di sekolah. Tidak hanya bagi siswa, disiplin yang dimaksud termasuk guru dan para sivitas sekolah.
Kedisiplinan dalam konsep bu Christin –panggilan akrab beliau- dikelompokkan menjadi 3 hal. Pertama, disiplin dalam KEHADIRAN. Membiasakan hadir di sekolah sebelum waktu yang telah ditentukan (baca: jam tujuh) akan sangat mempengaruhi proses berikutnya yaitu kegiatan belajar mengajar (KBM). Kedua, disiplin dalam KBM. Diharapkan tidak ada jam kosong di kelas ketika jam belajar aktif. Ketika ada jam kosong yang tidak terkontrol, dikhawatirkan dipergunakan oleh siswa dengan kegiatan-kegiatan yang macam-macam yang arahnya negative. “ini (tidak guru: jam kosong) kalau tidak terkontrol bisa berbahaya. Siswa bisa melakukan aktifitas yang macam-macam yang sifatnya kurang baik” ujar kepala sekolah yang sewaktu menjadi guru mengampu mapel bahasa inggris tersebut. Dan yang ketiga adalah disipliin dalam SERAGAM. Di sini bu Christin menitik beratkan pada ketaatan terhadap intruksi termasuk dalam berpakaian seragam di setiap harinya dalam satu minggu. “Mohon ikuti arahan yang sudah diberikan (waka Humas-red), ketika belum ada atau belum punya seragamnya, ya menyesuaikan saja” tandas beliau.
Sebelum acara dilanjut pemaparan dari tim pengembangan sekolah, pembinaan oleh kepala sekolah tersebut ditutup uraian fungsi kepala sekolah diantaranya adalah manajerial yaitu tata sekolah, dan fungsi supervisi yaitu pengawasan dan penilaian. Yang kesemanya adalah kepada guru, karyawan, dan siswa di sekolah tersbut. Sebagai kalimat penutup, kepala sekolah mengajak semuanya untuk meningkatkan loyalitas dan dedikasi terhadap sekolah. “Sekolah ini (SMAN 1 Cepiring-red) adalah rumah kita” tutur beliau. (dur/)
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini